Jakarta (ANTARA) - Kementerian Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan mendesak Komite Olimpiade Internasional (IOC) untuk tidak mengibarkan bendera matahari terbit pada pagelaran Olimpiade 2020 Tokyo.
Menteri Olahraga dan Pariwisata Korea Selatan Park Yang-woo mengatakan bendera matahari terbit adalah bentuk imperialisme Jepang yang hanya akan mengingatkan pada luka dan sejarah masa lalu. Selain itu, bendera itu juga dinilai menentang semangat damai Olimpiade.
Yang-woo pun telah mengirim surat kepada IOC, pada Rabu, sebagai bentuk kekecewaan mereka atas keputusan panitia yang akan menampilkan bendera itu sepanjang perhelatan Olimpiade.
IOC mengkonfirmasi bahwa mereka telah menerima surat tersebut.
“Seperti yang telah kami sampaikan sebelumnya bahwa sebuah stadium olahraga harus terbebas dari segala macam bentuk kepentingan politik,” kata panitia IOC seperti dikutip Reuters, Rabu.
“Apabila kekhawatiran muncul pada saat pertandingan berlangsung, kami akan melihatnya berdasarkan kasus per kasus,” katanya menambahkan.
Namun surat tersebut belum dapat balasan langsung dari pemerintahan Tokyo. Tetapi Kepala Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga mengatakan bahwa bendera tersebut lumrah digunakan dalam sebuah penyelenggaraan Olimpiade di Jepang. Mereka tidak menganggap pengibaran bendera itu sebagai praktik politik.
Kementerian Korea Selatan juga menyampaikan dalam suratnya bahwa Federasi Sepak Bola Internasional FIFA telah melarang penggunaan bendera tersebut. Pada tahun 2017, Asosiasi Sepak Bola Asia memberikan sanksi kepada Jepang karena menggunakan bendera matahari terbit selama Liga Champions AFC berlangsung.
Baca juga: Pemerintah Jepang uji coba mobil swakemudi sebelum Olimpiade 2020
Baca juga: Antisipasi cuaca panas saat Olimpiade, Jepang tambah ambulans
Olimpiade
Korsel larang pengibaran matahari terbit Jepang di Olimpiade 2020
12 September 2019 01:00 WIB
Web. Logo Olimpade dan Paralympic Tokyo 2020 (tokyo2020.org)
Pewarta: Shofi Ayudiana
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: