Jakarta (ANTARA) - PT TransJakarta akan menambah armadanya dengan mengoperasikan bus listrik yang ramah lingkungan untuk melayani masyarakat pengguna jasa bus umum di DKI Jakarta.

Kepala Divisi Sekretaris Perusahaan dan Humas PT TransJakarta, Nadia Diposanjoyo, melalui keterangan tertulis, di Jakarta, Rabu, mengatakan, rencana pengoperasian bus listrik itu didukung dengan percepatan penerbitan plat kuning untuk ujicoba bus listrik dan penyesuaian spesifikasi bus untuk ujicoba oleh Kementerian Perhubungan.

"Kemarin kami bertemu Menteri Perhubungan dan mendapat dukungan penuh untuk penggunaan bus listrik,” kata Nadia.

Nadia menjelaskan, pada pertemuan antara direksi PT TransJakarta yang dipimpin Direktur Utama, Agung Wicaksono, dengan Menteri Perhubungan, Budi Sumadi, ada tiga poin yang menjadi arahan menteri perhubungan, yakni, percepatan penerbitan plat kuning untuk ujicoba bus listrik, percepat dan perbanyak realisasi bus listrik, dan dispensasi terhadap ketidaksesuaian spesifikasi pada saat ujicoba.

Menurut Diposanjoyo, saat ini sudah tersedia bus listrik merek MAB (Mobil Anak Bangsa) dan BYD dengan distributor resmi Bakrie Autopart yang sedang dalam jadwal ujicoba. Setelah Peraturan Presiden tentang Mobil Listrik terbit, TransJakarta akan melakukan ujicoba berbagai merek bus listrik dari pabrikan di dunia, seperti Eropa, Amerika, dan Asia.

“Tujuannya untuk mengetahui spesifikasi dan ketahanan merek tertentu terhadap cuaca, kondisi jalan, pola lalu lintas, dan berbagai kondisi lain yang ada di Jakarta, termasuk ujicoba terhadap genangan tertentu,” kata dia.

Menurut Diposanjoyo, penambahan armada bus listrik akan direalisasikan setelah TransJakarta selesai melakukan ujicoba dan konfiden terhadap garansi, ketangguhan merek, kesiapan suku cadang, perawatan, pemeliharaan, kesanggupan untuk transfer pengetahuan bagi para mekaniki. "Untuk jangka panjang, perlu juga pertimbangan pemenuhan konten loka," katanya.

Dijelaskannya, ujicoba dilakukan selama 6-12 bulan agar melewati berbagai musim di Jakarta, yakni musim kemarau, hujan, dan banjir. "Ada 28 merek pabrikan bus listrik dari dalam dan luar negeri, yang akan diujicoba," katanya

Direktur Utama TransJakarta, Agung Wicaksono, pada pertemuan dengan Sumadi mengatakan, bus listrik sudah siap beroperasi di Jakarta. "Warga menyambutnya dengan antusias. Mereka bilang, busnya nyaman, tidak ada mesin, dan tidak ada asap knalpot," ujar Wicaksono.

Pada Juni lalu, TransJakarta telah melakukan pra-uji coba tiga bus listrik dan telah dimanfaatkan sekitar 13.000 pengguna jasa bus ini. "Kami akan menekan seminimal mungkin emisi gas buang dari transportasi publik," katanya.