Habibie wafat - Mengenang pesan Habibie "garbage in garbage out"
11 September 2019 20:20 WIB
Peluncuran Buku Habibie Mantan Presiden RI BJ. Habibie (kiri) berbincang dengan Andy F. Noya (kanan) dalam peluncuran buku bertajuk Habibie ,Tak Boleh Lelah dan Kalah di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Selasa (1/4). Buku tersebut bercerita tentang perjalanan hidup BJ. Habibie sejak ia menimba ilmu di Jerman kemudian kembali ke Indonesia dan membangun industri pesawat terbang, serta memuat 50 pesan inspiratif bagi anak muda. (ANTARA FOTO/Rosa Panggabean)
Batam (ANTARA) - Presiden ke-3 RI Bacharuddin Jusuf Habibie meninggalkan banyak kesan dan pesan bagi anak buahnya di Otorita Batam (kini bernama Badan Pengusahaan Batam), salah satunya garbage in, garbage out.
Mantan karyawan BP Kawasan Batam, Dendi Purnomo, Rabu menyampaikan Habibie banyak memberikan motivasi kepada karyawannya untuk berkata jujur, menyampaikan fakta perkembangan di lapangan.
"'Garbage in, garbage out', maksud beliau kalau staf memberi masukan sampah maka pemimpin akan menghasilkan keputusan sampah," ujarnya.
Dendi, yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kota Batam mengisahkan kala itu bersama insinyur-insinyur muda kala itu diajarkan untuk bekerja keras, berani mengambil sikap dan memberikan masukan kepada pimpinan secara jujur.
Baca juga: Habibie wafat, Menperin: beliau pendukung nilai tambah manufaktur
Baca juga: Habibie wafat - Ilmuwan diaspora sebut kehilangan tokoh Iptek
Habibie juga memotivasi anak buahnya untuk berani menerapkan pendekatan teoritis dalam perencanaan pembangunan. "Dik jangan takut salah dalam membangun, itu semua proses," pesan habibie yang selalu dikenang Dendi.
Dendi menyampaikan rasa kagumnya dengan Habibie yang cepat dalam mengambil keputusan.
Ia bercerita, saat investasi di Batamindo berkembang pesat pada 1992, Habibie langsung merestui usulnya untuk terkait standar pembuangan limbah cair yang lebih ketat.
"Saya sebagai staf perencanaan dipercaya mempimpin tim kecil lingkungan hidup mengajukan standar pembuangan limbah cair yang lebih ketat dari nasional demi mencegah pencemaran waduk air minum dan BJ Habibie menyetujuinya," ujarnya.
Baca juga: AIPI: Habibie kombinasi ilmuwan dan negarawan
Mantan karyawan BP Kawasan Batam, Dendi Purnomo, Rabu menyampaikan Habibie banyak memberikan motivasi kepada karyawannya untuk berkata jujur, menyampaikan fakta perkembangan di lapangan.
"'Garbage in, garbage out', maksud beliau kalau staf memberi masukan sampah maka pemimpin akan menghasilkan keputusan sampah," ujarnya.
Dendi, yang pernah menjabat sebagai Kepala Badan Pengendalian Dampak Lingkungan Daerah Kota Batam mengisahkan kala itu bersama insinyur-insinyur muda kala itu diajarkan untuk bekerja keras, berani mengambil sikap dan memberikan masukan kepada pimpinan secara jujur.
Baca juga: Habibie wafat, Menperin: beliau pendukung nilai tambah manufaktur
Baca juga: Habibie wafat - Ilmuwan diaspora sebut kehilangan tokoh Iptek
Habibie juga memotivasi anak buahnya untuk berani menerapkan pendekatan teoritis dalam perencanaan pembangunan. "Dik jangan takut salah dalam membangun, itu semua proses," pesan habibie yang selalu dikenang Dendi.
Dendi menyampaikan rasa kagumnya dengan Habibie yang cepat dalam mengambil keputusan.
Ia bercerita, saat investasi di Batamindo berkembang pesat pada 1992, Habibie langsung merestui usulnya untuk terkait standar pembuangan limbah cair yang lebih ketat.
"Saya sebagai staf perencanaan dipercaya mempimpin tim kecil lingkungan hidup mengajukan standar pembuangan limbah cair yang lebih ketat dari nasional demi mencegah pencemaran waduk air minum dan BJ Habibie menyetujuinya," ujarnya.
Baca juga: AIPI: Habibie kombinasi ilmuwan dan negarawan
Pewarta: Yuniati Jannatun Naim
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2019
Tags: