10 KK transmigran Yogyakarta diberangkatkan sekitar Oktober
11 September 2019 18:34 WIB
Dokumentasi. Salah satu sudut Desa Gunung Sari, yang merupakan perkampungan transmigran asal Pulau Jawa. (ANTARA/Anggi Romadhoni)
Yogyakarta (ANTARA) - Sebanyak 10 kepala keluarga yang terdaftar sebagai transmigran dari Kota Yogyakarta akan diberangkatkan ke lokasi penempatan yang berada di Kabupaten Bulungan Kalimantan Utara sekitar Oktober.
“Seluruh nama calon transmigran yang akan diberangkatkan sudah ‘fix’. Semoga tidak ada masalah apa pun sampai dengan pemberangkatan,” kata Kepala Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Lucy Irawati di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Lucy, seluruh calon transmigran asal Kota Yogyakarta sudah memperoleh pembekalan termasuk praktik pertanian sehingga diharapkan tidak akan menghadapi kendala saat sudah berada di lokasi penempatan.
“Untuk kesiapan di lokasi penempatan masih dalam proses. Begitu lokasi dinyatakan siap, maka calon transmigran akan segera diberangkatkan,” katanya.
Calon transmigran dari Kota Yogyakarta akan diberangkatkan bersama dengan calon transmigran dari kabupaten lain di DIY yang juga akan ditempatkan di Bulungan.
Seluruh calon transmigran dari Kota Yogyakarta yang akan diberangkatkan tersebut sudah melewati seleksi, mulai dari seleksi administrasi yang dilanjutkan dengan seleksi minat dan penegasan motivasi serta komitmen sebagai transmigran.
Usia calon transmigran juga menjadi salah satu pertimbangan yaitu maksimal 50 tahun untuk kepala keluarga sehingga bisa tetap produktif dan menggarap lahan pertanian yang disiapkan di lokasi penempatan.
Luas lahan pertanian yang disiapkan disesuaikan dengan kondisi di daerah tujuan, namun biasanya sekitar dua hektare termasuk rumah. Transmigran juga akan memperoleh uang saku Rp10 juta serta jaminan hidup selama satu tahun berupa bantuan bahan kebutuhan pokok.
Pada tahun lalu, Kota Yogyakarta juga memberangkatkan 10 KK sebagai transmigran ke tiga daerah tujuan yaitu Bulungan lima KK, Kabupaten Paser di Kalimantan Timur dua KK, dan di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan tiga KK.
Berdasarkan hasil evaluasi, transmigran asal Kota Yogyakarta biasanya mudah beradaptasi dengan lokasi baru sehingga jarang ditemui transmigran yang kembali pulang ke Yogyakarta karena merasa tidak betah dan tidak cocok dengan daerah tujuan.
“Seluruh nama calon transmigran yang akan diberangkatkan sudah ‘fix’. Semoga tidak ada masalah apa pun sampai dengan pemberangkatan,” kata Kepala Dinas Koperasi UKM Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Yogyakarta Lucy Irawati di Yogyakarta, Rabu.
Menurut Lucy, seluruh calon transmigran asal Kota Yogyakarta sudah memperoleh pembekalan termasuk praktik pertanian sehingga diharapkan tidak akan menghadapi kendala saat sudah berada di lokasi penempatan.
“Untuk kesiapan di lokasi penempatan masih dalam proses. Begitu lokasi dinyatakan siap, maka calon transmigran akan segera diberangkatkan,” katanya.
Calon transmigran dari Kota Yogyakarta akan diberangkatkan bersama dengan calon transmigran dari kabupaten lain di DIY yang juga akan ditempatkan di Bulungan.
Seluruh calon transmigran dari Kota Yogyakarta yang akan diberangkatkan tersebut sudah melewati seleksi, mulai dari seleksi administrasi yang dilanjutkan dengan seleksi minat dan penegasan motivasi serta komitmen sebagai transmigran.
Usia calon transmigran juga menjadi salah satu pertimbangan yaitu maksimal 50 tahun untuk kepala keluarga sehingga bisa tetap produktif dan menggarap lahan pertanian yang disiapkan di lokasi penempatan.
Luas lahan pertanian yang disiapkan disesuaikan dengan kondisi di daerah tujuan, namun biasanya sekitar dua hektare termasuk rumah. Transmigran juga akan memperoleh uang saku Rp10 juta serta jaminan hidup selama satu tahun berupa bantuan bahan kebutuhan pokok.
Pada tahun lalu, Kota Yogyakarta juga memberangkatkan 10 KK sebagai transmigran ke tiga daerah tujuan yaitu Bulungan lima KK, Kabupaten Paser di Kalimantan Timur dua KK, dan di Kabupaten Lahat Sumatera Selatan tiga KK.
Berdasarkan hasil evaluasi, transmigran asal Kota Yogyakarta biasanya mudah beradaptasi dengan lokasi baru sehingga jarang ditemui transmigran yang kembali pulang ke Yogyakarta karena merasa tidak betah dan tidak cocok dengan daerah tujuan.
Pewarta: Eka Arifa Rusqiyati
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: