Denpasar, Bali (ANTARA) - Kepala Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah III Denpasar Mohamad Taufik Gunawan menjelaskan prakiraan musim hujan tahun 2019-2020 di Bali akan mundur.

"Berdasarkan analisis data, bahwa musim hujan di wilayah Bali akan mengalami mundur pada 15 zona musim," kata Taufik Gunawan kepada media di Tuban, Kabupaten Badung, Bali, Rabu.

Ia menjelaskan prakiraan awal musim hujan tahun 2019-2020 pada zona musim (Zom) di Bali, diprakirakan umumnya berkisar pada bulan November 2019. Sebanyak 11 Zom, awal musim hujan antara November dasarian II-III, meliputi Kabupaten Jembrana bagian barat, Buleleng/Jembrana bagian utara, Jembrana/Tabanan bagian selatan.

Baca juga: BMKG : Jakarta-Bali waspada potensi hujan petir

Sedangkan wilayah Tabanan, Badung, Gianyar, Bangli bagian barat laut, Buleleng bagian utara, Bangli bagian utara, Karangasem bagian tengah, Gianyar bagian selatan, Klungkung bagian selatan, Karangasem bagian selatan, Tabanan bagian selatan, Badung bagian selatan dan Kota Denpasar.

Taufik Gunawan lebih lanjut mengatakan sebanyak empat Zom, awal musim hujan antara Desember dasarian I-II, meliputi Buleleng bagian barat, Buleleng bagian timur, Karangasem bagian utara, Karangasem bagian timur dan Nusa Penida.

"Apabila dibandingkan dengan rata-rata awal musim hujan peride 1981-2010, maka sebanyak 1 Zom diprakirakan sama dengan rata-ratanya dan sebanyak 15 Zom di Pulau Bali diprakirakan mundur atau lebih lambat dari rata-ratanya," ujar Taufik Gunawan.

Baca juga: BPPT: Hujan buatan di Jawa-Bali tunggu potensi awan

Ia mengatakan prakiraan peluang hujan yang terjadi hingga 20 September mendatang, meliputi Melaya, Negara, Jembrana, Pekutatan, Penebel, Petang, Tembuku, Rendang, Selat, Sidemen dan Manggis (Karangasem).

"Masyarakat perlu juga diwaspadai potensi kekeringan di Bali, yakni di bagian utara, barat dan timur," katanya.

Baca juga: Pohon tumbang tewaskan warga Denpasar