Tiga warga Australia ditahan di Iran
11 September 2019 12:08 WIB
Menteri Luar Negeri Australia Marise Payne menolak tuduhan bahwa Australia telah terseret ke dalam konflik lebih luas dengan Iran oleh Presiden AS Donald Trump. ANTARA/IRNA/pri
Melbourne (ANTARA) - Tiga orang warga Australia telah ditahan di Iran, kata pemerintah Australia pada Rabu, dan menambahkan bahwa pihaknya membantu para keluarga mereka tetapi tidak memberikan rincian lebih jauh.
Pernyataan singkat dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia itu dikeluarkan setelah surat kabar Inggris the Times melaporkan bahwa dua wanita Australia-Inggris dan pacar salah seorang di antara mereka ditahan di Iran.
"Departemen Luar Negeri dan Perdagangan memberikan bantuan konsuler kepada keluarga tiga orang itu yang ditahan di Iran. Karena kewajiban pribadi kami, kami tidak akan berkomentar lebih jauh," kata seorang juru bicara departemen itu dalam komentar melalui surat elektronik.
Penahanan mereka berlangsung di tengah-tengah ketegangan yang meningkat antara kekuatan-kekuatan Barat dan Iran setelah Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian yang memberlakukan pembatasan terhadap program nuklir Iran dan kemudian menerapkan sanksi-sanksi atasnya, yang bertujuan menghentikan ekspor minyak Iran.
The Times memberitakan seorang blogger yang mengunjungi beberapa negara di Asia bersama pacarnya asal Australia dan juga seorang akademisi yang belajar di Cambridge University dan memberi kuliah di sebuah universitas di Australia telah ditahan dalam peristiwa-peristiwa terpisah.
Mereka ditahan di penjara yang sama di Teheran tempat seorang pekerja pertolongan Iran-Inggris, Nazanin Zaghari-Ratcliffe, telah ditahan sejak 2016 atas tuduhan-tuduhan melakukan kegiatan mata-mata.
Surat kabar itu tidak menyebut nama-nama warga Asustralia-Inggris itu atas permintaan Kantor Luar Negeri Inggris dan mengatakan pemerintah Australia mengambil alih kasus-kasus tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menlu Australia: Canberra punya hubungan kerja yang baik dengan Iran
Pernyataan singkat dari Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia itu dikeluarkan setelah surat kabar Inggris the Times melaporkan bahwa dua wanita Australia-Inggris dan pacar salah seorang di antara mereka ditahan di Iran.
"Departemen Luar Negeri dan Perdagangan memberikan bantuan konsuler kepada keluarga tiga orang itu yang ditahan di Iran. Karena kewajiban pribadi kami, kami tidak akan berkomentar lebih jauh," kata seorang juru bicara departemen itu dalam komentar melalui surat elektronik.
Penahanan mereka berlangsung di tengah-tengah ketegangan yang meningkat antara kekuatan-kekuatan Barat dan Iran setelah Amerika Serikat menarik diri dari perjanjian yang memberlakukan pembatasan terhadap program nuklir Iran dan kemudian menerapkan sanksi-sanksi atasnya, yang bertujuan menghentikan ekspor minyak Iran.
The Times memberitakan seorang blogger yang mengunjungi beberapa negara di Asia bersama pacarnya asal Australia dan juga seorang akademisi yang belajar di Cambridge University dan memberi kuliah di sebuah universitas di Australia telah ditahan dalam peristiwa-peristiwa terpisah.
Mereka ditahan di penjara yang sama di Teheran tempat seorang pekerja pertolongan Iran-Inggris, Nazanin Zaghari-Ratcliffe, telah ditahan sejak 2016 atas tuduhan-tuduhan melakukan kegiatan mata-mata.
Surat kabar itu tidak menyebut nama-nama warga Asustralia-Inggris itu atas permintaan Kantor Luar Negeri Inggris dan mengatakan pemerintah Australia mengambil alih kasus-kasus tersebut.
Sumber: Reuters
Baca juga: Menlu Australia: Canberra punya hubungan kerja yang baik dengan Iran
Penerjemah: Mohamad Anthoni
Editor: Atman Ahdiat
Copyright © ANTARA 2019
Tags: