Kupang (ANTARA) - Pangdam IX/Udayana Mayjen TNI Benny Susianto menilai Satgas Pamtas RI-RDTL dari satuan Yonif Mekanis 741/GN dan Satgas Yonif Raider 408/SBH sudah menjalankan tugasnya dengan baik karena tak memiliki satupun pelanggaran saat bertugas di perbatasan.

"Mereka (Satgas Pamtas RI-RDTL) yang sudah bertugas selama sembilan bulan di perbatasan telah menjalankan tugasnya dengan sangat baik, dan ini merupakan hal yang positif," katanya kepada wartawan di Kupang, Rabu (11/9).

Baca juga: Danrem 042/Gapu lepas keberangkatan Satgas Pamtas RI-RDTL

Baca juga: Batalyon R 142/KJ Satgas Pamtas RI-RDTL diberangkatkan 13 Agustus


Hal ini disampaikannya berkaitan dengan sudah selesainya masa tugas dari kedua satuan tersebut di perbatasan RI-RDTL (Republik Demokratik Timor Leste)​​​​​. Kemudian, Satgas Pamtas itu mendapatkan kesan yang positif dari masyarakat NTT di perbatasan.

Ia mengatakan upacara pelepasan purna tugas dua satuan itu sudah dilakukan pada Selasa (10/9) di Markas Lantamal VII Kupang.

Menurut dia salah satu penilaian yang menjadi syarat utama satuan itu bertugas dengan sangat baik adalah kedekatan dengan masyarakat sehingga memberikan kesan yang mendalam bagi masyarakat.

"Selain itu adalah keberhasilan satuan melakukan pendekatan kepada warga sehingga banyak warga di perbatasan mengembalikan senjata api serta amunisi dan bahan peledak," kata dia.

Baca juga: Satgas Pamtas RI-RDTL gagalkan penyeludupan pakaian bekas

Senjata api, bahan peledak serta amunisi itu merupakan senjata simpanan warga perbatasan yang sempat mengikuti perang saat Timor Leste lepas dari NKRI.

Selain itu keberhasilan Satgas Pamtas RI-RDTL itu baik di sektor timur serta sektor barat, berhasil menggagalkan berbagai macam kasus penyelundupan.

"Salah satunya adalah penyelundupan pakaian bekas di daerah perbatasan khususnya di daerah Motaain belum lama ini," tutur dia.

Ia berharap agar hal positif yang telah dicatat oleh satgas sebelumnya bisa diikuti oleh satgas yang baru bertugas.

Sebelumnya diberitakan sebanyak 750 personel TNI Angkatan Darat pada Jumat (6/9) pekan lalu dikirim ke wilayah perbatasan Indonesia dengan Timor Leste untuk mengamankan sejumlah kawasan perbatasan di daerah itu.

Ratusan pasukan itu berasal dari satuan tugas tempur Yonif 132/Bima Sakti (BS) dan satuan tugas tempur Yonif Raider 142/Ksatria Jaya.

Yonif 132/Bima Sakti (BS) akan menggantikan Yonif Mekanis 741/Garuda Nusantara di sektor barat. Sementara, Yonif 142/Ksatria Jaya menggantikan satgas dari Yonif Raider 408/Suhbrasta yang sudah bertugas selama sembilan bulan di sektor timur.

Baca juga: Ratusan pasukan TNI diberangkatkan ke perbatasan Indonesia-Timor Leste