Nias Selatan (ANTARA) - Peselancar puteri asal Venezuela Rosanny Alvarez mengaku tertantang dengan "keganasan" ombak di Pantai Sorake, Nias Selatan, Sumatera Utara, yang jauh-jauh hari sudah didengarnya dari sesama peselancar lainnya.

"Saya tahu dari teman, ombak di sini sangat menantang. Itu yang menjadi saya tertarik ikut kejuaraan surfing di sini (Pantai Sorake)," katanya di Teluk Dalam, Rabu.

Di Nias Selatan saat ini sedang berlangsung Nias Pro International Surfing pada 10-15 September 2019 yang merupakan bagian dari kegiatan Sail Nias 2019 yang acara puncaknya pada 14 September mendatang akan dihadiri Presiden Joko Widodo.

Surfing bertaraf internasional tersebut diikuti sebanyak 126 peserta, masing-masing laki-laki sebanyak 102 orang dan wanita 24 orang yang berasal dari 15 negara yakni Amerika Serikat, Australia, Portugal, Jepang, Venezuela, Prancis, Afrika Selatan, Argentina, Chile, Brazil, Spanyol, Selandia Baru, Peru, dan tuan rumah Indonesia.

Para peserta surfing dibagi dalam dua bagian yakni untuk Man Qualifying Series (QS) 3000 dan Women pada Qualifying Series (QS) 1000.

"Luar biasa ombak d isini, sangat menantang. Kami puas bisa menikmatinya," kata Rosarani Alvarez..

Sementara Robert Peterson dari World Surf League (WSL) mengatakan ombak di Pantai Sorake merupakan salah satu yang terbaik di dunia sehingga layak menggelar lomba surfing tingkat internasional.

"Kami sangat mengapresiasi atas digelarnya Nias Pro International Surfing ini," katanya.

Baca juga: Peselancar dunia bersaing taklukkan ganasnya ombak Pantai Sorake Nias

Baca juga: Sorake, pantainya peselancar dari berbagai penjuru dunia