Jakarta (ANTARA) - Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah mendukung langkah Presiden Joko Widodo (Jokowi) membangun istana kepresidenan di Papua, mencerminkan visi revolusi mental dan poros maritim.
"Papua sangat penting sekali ada kehadiran fisik. Jadi dengan dibukanya istana di Papua, itu kehadiran simbolik yang baik dan bagus sekali," kata Fahri di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa.
Dia mengatakan, usulan membangun istana presiden itu sudah dilontarkannya sejak lama, bahkan dirinya lebih setuju apabila ibu kota dipindahkan ke Papua.
Baca juga: Papua Terkini- Jokowi: Istana Presiden di Papua dibangun tahun depan
Fahri menilai Indonesia harus memulai tradisi Asia-Pasifik, maritim itu basisnya Pasifik dan salah satu wilayah paling besar di Pasifik itu adalah Papua.
"Artinya pulau paling besar di Pasifik ini Papua selain Australia," ujarnya.
Dia menilai selain mendirikan istana kepresidenan di Papua, pemerintah harus menghidupkan kembali bandara di Biak dan melakukan pemekaran di wilayah Papua.
Baca juga: Anggota DPR ingatkan penanganan Papua harus komprehensif
Baca juga: Papua Terkini- Presiden Jokowi terima tokoh Papua di Istana
Fahri mengatakan, wilayah Papua terlalu besar sehingga perlu dilakukan pemekaran agar pengelolaan masyarakat lebih intensif sehingga paling tidak ada enam provinsi dan beberapa kabupaten/kota dihidupkan kembali.
"Kita jangan bicara jumlah penduduk ya, tapi kita bicara jumlah dan luas teritorinya. Kita sebagai bangsa wajib menjadikan pulau itu yang makmur dan pulau yang sejahtera," katanya.
Fahri dukung Presiden bangun istana kepresidenan di Papua
10 September 2019 22:59 WIB
Wakil Ketua DPR RI Fahri Hamzah (Antaranews/Riza Harahap)
Pewarta: Imam Budilaksono
Editor: Edy Supriyadi
Copyright © ANTARA 2019
Tags: