Semarang (ANTARA) - Sejumlah mantan penghuni perumahan milik PT KAI di Kota Semarang melaporkan kuasa hukum perusahaan perkeretaapian itu ke Polda Jawa Tengah atas perbuatan sewenang-wenang saat pelaksanaan penertiban aset pada 28 Agustus 2019.

"Pensiunan pegawai perusahaan kereta api mengalami tindakan sewenang-wenang oleh oknum pengacara saat pelaksanaan penertiban aset beberapa waktu lalu itu," kata kuasa hukum para mantan penghuni perumahan PT KAI, Zaenal Abidin, usai melapor ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Jawa Tengah di Semarang, Selasa.

Menurut Zaenal Abidin, prosedur eksekusi penertiban aset tersebut harusnya dilakukan oleh pengadilan mengingat hal tersebut masih dalam proses sengketa hukum.

Namun, lanjut dia, diduga terdapat perbuatan semena-mena yang diduga dilakukan oleh oknum pengacara saat pelaksanaan penertiban oleh PT KAI Daop 4 Semarang.

Baca juga: Dirut KAI datangi KPK bahas penyelamatan aset

Baca juga: KPK minta aset KAI didaftarkan ke BPN


Zaenal Abidin menjelaskan bahwa warga penghuni tiga rumah aset PT KAI yang melapor ke polisi, yakni warga penghuni rumah di Jalan Veteran Nomor 6 dan Jalan Kedungjati nomor 2 dan 3.

Dasar pelaporan yang dilakukan, kata dia, pelaksanaan eksekusi penertiban aset PT KAI tidak didasarkan atas putusan pengadilan yang sudah berkekuatan hukum tetap.

Sebelumnya, PT KAI Daop 4 Semarang menertibkan empat aset berupa rumah di Kota Semarang pada tanggal 28 Agustus 2019.

Penertiban aset tersebut, menurut Manajer Humas PT KAI Daop 4 Semarang Krisbiyantoro, sebagai salah satu upaya mengamankan aset agar tidak disalahgunakan oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab.