Aljir (ANTARA News) - Pejabat Presiden Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC) Chakib Khelil, Kamis, mengesampingkan meningkatkan produksi oleh kelompok negara pengekspor minyak, namun menekankan pada kartel tersebut untuk membantu mengendalikan harga minyak mentah yang tinggi. Khelil, yang juga Menteri Energy Aljazair, mengatakan OPEC "mengesampingkan cara untuk meningkatkan produksi karena pada saat ini pasokan lebih besar dari pada permintaan dan di mana kelebihan produksi diperkirakan mencapai 500.000 barel per hari." Dalam komentar yang dibuat pers, ia menyatakan bahwa Irak telah meningkatkan produksinya dan produksi Arab Saudi juga telah ditambah dengan 300.000 barel per hari. OPEC akan mengadakan pertemuan yang dijadwalkan berlangsung 9 September mendatang guna mengevaluasi pasar dan kemungkinan mengambil keputusan untuk menjamin stabilitas pasar, katanya. Ia sepakat bahwa OPEC menghadapi tekanan untuk meningkatkan produksi guna membantu menenangkan situasi pasar, tetapi ia mengatakan bahwa "fundamental pasar tidak mempengaruhi harga pada saat ini." "Masalah tersebut diakibatkan krisis ekonomi yang melanda Amerika Serikat yang dipicu oleh depresiasi dolar, serta ancaman terhadap Iran yang merupakan sebuah sumber ketidakpastian geopolitik." Penurunan dolar telah meningkatkan permintaan minyak mentah dari para pembeli luar negeri. Komoditi tersebut yang dihargai dengan dolar, sementara dolar menurun dan itu membuat minyak lebih murah bagi para pembeli yang menggunakan mata uang lainnya. Khelil juga mengatakan bahwa spekulasi oleh para investor telah berperan terhadap harga minyak. Harga minyak turun tajam Kamis karena menguatnya dolar Ia mendukung pertemuan yang diusulkan negara-negara konsumen dan produsen di Arab Saudi 22 Juni mendatang. Kontrak berjangka minyak utama New York jenis light sweet untuk pengiriman Juli turun 4 dolar menjadi 132,42 dolar per barel. Kontrak tersebut mengalami kenaikan lima dolar pada hari sebelumnya sebagai respon laporan pemerintah Amerika Serikat yang menunjukkan bahwa cadangan minyak mentah AS mengalami penurunan untuk minggu keempat. Minyak mentah Laut Utara Brent juga untuk pengiriman Juli turun 2,72 dolar menjadi 132,30 dolar per barel. (*)