Kesehatan buruh korban keracunan di Sukabumi mulai membaik
10 September 2019 19:41 WIB
Tim medis Puskesmas Parungkuda saat memberikan perawatan medis kepada buruh PT Royal Puspita Kampung Angkrong, RT 43/18, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda, Kabupaten Sukabumi, Jabar yang mengalami keracunan. (ANTARA/Aditya Rohman)
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - Kondisi kesehatan sebagian besar buruh PT Royal Puspita di Kampung Angkrong, Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat yang diduga mengalami keracunan pada Selasa, (10/9) sekitar pukul 13.30 WIB saat ini mulai membaik dan sebagian sudah pulang.
"Sebagian buruh yang mengalami keracunan sudah membaik dan pulang, namun beberapa orang lainnya masih mendapatkan perawatan medis karena kondisi tubuhnya masih lemas," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Selasa.
Baca juga: Seratusan buruh pabrik di Sukabumi mengalami keracunan makanan
Menurutnya, keracunan masal buruh pabrik yang berada di RT 43/18, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 WIB atau satu jam setelah ratusan buruh tersebut istirahat dan menyantap makanan di warung milik pria berinial O (45) yang berada di dekat pabrik.
Setelah menyantap makanan siang berupa ikan, tempe, cue, daging ayam dan sayuran lainnya pada pukul 13.00 WIB semua karyawan kembali masuk bekerja seperti biasa. Tidak lama kemudian buruh yg menyantap makanan di warung milik O tersebut merasakan pusing dan muntah-muntah.
Bahkan jumlah buruh yang merasa mual dan muntah-muntah kian bertambah maka pihak perusahaan merujuk pekerjanya itu ke Klinik Alta Medika dan Puskesmas Parungkuda.
Adapun jumlah buruh yang mengalami keracunan sebanyak 110 orang terdiri dari laki-laki 50 orang dan perempuan 61 orang. Untuk yang dirawat di Klinik Alta Medika 41 orang sementara di Puskesmas Parungkuda 70 orang.
Meskipun sebagian besar buruh yang mengalami keracunan kondisi kesehatannya sudah membaik, tetapi pihaknya tetap menyiagakan personelnya untuk membantu jika ada yang gejala keracunannya kambuh kembali dan membutuhkan evakuasi cepat ke Puskesmas maupun rumah sakit.
"Informasinya masih ada dua buruh yang harus menjalani rawat inap karena kondisi kesehatannya belum membaik dan tubuhnya masih lemah yang dikarenakan banyak kehilangan cairan tubuh," tambahnya.
Sementara, Kapolsek Parungkuda Kompol Maryono mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengambil sampel makanan dan diberikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi untuk diuji laboratorium.
"Kami sudah meminta keterangan dari sejumlah karyawan perihal keracunan masal buruh PT Royal Puspita sembari menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui penyebabnya," katanya.
"Sebagian buruh yang mengalami keracunan sudah membaik dan pulang, namun beberapa orang lainnya masih mendapatkan perawatan medis karena kondisi tubuhnya masih lemas," kata Kepala Pusat Pengendalian Operasi Badan Penanggulangan Bencana (Pusdalops BPBD) Kabupaten Sukabumi Daeng Sutisna di Sukabumi, Selasa.
Baca juga: Seratusan buruh pabrik di Sukabumi mengalami keracunan makanan
Menurutnya, keracunan masal buruh pabrik yang berada di RT 43/18, Desa Sundawenang, Kecamatan Parungkuda tersebut terjadi sekitar pukul 13.30 WIB atau satu jam setelah ratusan buruh tersebut istirahat dan menyantap makanan di warung milik pria berinial O (45) yang berada di dekat pabrik.
Setelah menyantap makanan siang berupa ikan, tempe, cue, daging ayam dan sayuran lainnya pada pukul 13.00 WIB semua karyawan kembali masuk bekerja seperti biasa. Tidak lama kemudian buruh yg menyantap makanan di warung milik O tersebut merasakan pusing dan muntah-muntah.
Bahkan jumlah buruh yang merasa mual dan muntah-muntah kian bertambah maka pihak perusahaan merujuk pekerjanya itu ke Klinik Alta Medika dan Puskesmas Parungkuda.
Adapun jumlah buruh yang mengalami keracunan sebanyak 110 orang terdiri dari laki-laki 50 orang dan perempuan 61 orang. Untuk yang dirawat di Klinik Alta Medika 41 orang sementara di Puskesmas Parungkuda 70 orang.
Meskipun sebagian besar buruh yang mengalami keracunan kondisi kesehatannya sudah membaik, tetapi pihaknya tetap menyiagakan personelnya untuk membantu jika ada yang gejala keracunannya kambuh kembali dan membutuhkan evakuasi cepat ke Puskesmas maupun rumah sakit.
"Informasinya masih ada dua buruh yang harus menjalani rawat inap karena kondisi kesehatannya belum membaik dan tubuhnya masih lemah yang dikarenakan banyak kehilangan cairan tubuh," tambahnya.
Sementara, Kapolsek Parungkuda Kompol Maryono mengatakan pihaknya sudah menginstruksikan kepada jajarannya untuk mengambil sampel makanan dan diberikan kepada Dinas Kesehatan Kabupaten Sukabumi untuk diuji laboratorium.
"Kami sudah meminta keterangan dari sejumlah karyawan perihal keracunan masal buruh PT Royal Puspita sembari menunggu hasil pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui penyebabnya," katanya.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2019
Tags: