Salah satu bentuk inovasi yang resmi diluncurkan dalam pembukaan acara tersebut adalah aplikasi Sepakat yang ditujukan untuk apoteker.
Menteri Kesehatan Nila Moeloek saat membuka Health Tech Innovation di Hotel The Sultan, Jakarta Pusat, Selasa menekankan pentingnya inovasi dalam sektor kesehatan.
Baca juga: Startup Indonesia ini bawa inovasi TeleCTG ke tingkat internasional
Menkes mengapresiasi Direktorat Jenderal Kefarmasian dan Alat Kesehatan yang menjadi panitia utama acara tersebut. Menurutnya inovasi dalam bidang kesehatan diperlukan untuk mendukung pembangunan di sektor tersebut.
"Memang pembangunan kesehatan kalau tidak didukung oleh tentunya obat-obatan dan alat kesehatan, ini tidak akan berjalan dengan baik," ungkap Menkes Nila Moeloek dalam pidato pembukaannya.
Nila memuji berbagai inovasi yang dilakukan dalam bidang kesehatan dan menyampaikan cita-cita bahwa suatu hari nanti inovasi kesehatan itu bisa dieskpor ke negara lain
Baca juga: Inovasi kesehatan usaha rintisan Indonesia siap tembus pasar global
"Apa yang diharapkan, apa yang diinginkan oleh bapak Presiden kita adalah kamandirian ini. Mari kita bersama-sama. Sekarang buat kita saja dulu," tegasnya.
Health Tech Innovation diadakan dua hari selama 10-11 September 2019 dan dalam acara tersebut dipamerkan beberapa inovasi kesehatan yang dibuat oleh berbagai lembaga negara, rumah sakit dan beberapa universitas.
Beberapa inovasi yang dipamerkan seperti Larvitrap dan Mosquiyo Trap yang dikembangkan oleh Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan Dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Yogyakarta, alat bur alternatif untuk laboratorium pre klinik gigi dari Poltekkes Kemenkes Tasikmalaya dan alat deteksi awal stroke dengan integrasi alat usg, EEG dan Doppler inovasi Departemen Bedah Syaraf RS Hasan Sadikin.
Baca juga: Menkes kagumi Celestine siswa penemu inovasi pengukur gula darah