Tegucigalpa, Honduras (ANTARA) - Honduras tidak mempertimbangkan apa yang disebut tujuan negara aman ketiga buat migran yang berusaha mencari suaka di Amerika Serikat, kata Menteri Luar Negeri Lisandro Rosales pada Senin malam (9/9).
Dengan demikian Honduras membantah laporan mengenai kesepakatan yang dicapai dengan para pejabat AS.
Amerika Seikat telah membujuk negara tetangganya, Guatemala, untuk menjadi negara aman ketiga yang akan menerima pencari suaka tujuan AS, bagian dari upaya lebih luas oleh Presiden Donald Trump untuk mengurangi arus migran.
Baca juga: Presiden Honduras bantah punya hubungan dengan penyelundup narkoba
Kesepakatan tersebut masih harus disahkan oleh Pemerintah Guatemala, kata Reuters --yang dipantau Antara di Jakarta, Selasa.
Tujuan negara aman ketiga akan mengharuskan pencari suaka mengajukan permohonan perlindungan di negara "aman" yang dirancang secara sah yang mereka lewati sebelum sampai ke Amerika Serikat.
Baca juga: Meksiko bantu Honduras ciptakan 20.000 lapangan kerja terkait migrasi
Pemerintah AS telah mengatakan mereka sedang bekerjasama dengan Honduras mengenai kesepakatan serupa, tapi Rosales mengatakan tak ada kesepakatan semacam itu yang dikerjakan.
"Bertolak-belakang dengan sebagian laporan, pembicaraan dengan Amerika Serikat tidak mempertimbangkan bahwa Honduras menjadi negara aman ketiga," tulis menteri tersebut di satu unggahan Twitter.
Rosales menambahkan pembicaraan malah dipusatkan pada keamanan regional, dorongan penanaman modal dan migrasi yang teratur.
Baca juga: Honduras bantah komentar Meksiko mengenai "induk segala karavan"
Sumber: Reuters
Honduras tak pertimbangkan kesepakatan migrasi ke negara-aman ketiga
10 September 2019 13:05 WIB
Pengunjuk rasa menyanyikan lagu nasional saat protes terhadap pemerintahan Presiden Honduras Juan Orlando Hernandez, di Tegucigalpa, Honduras, Jumat (26/4/2019). (REUTERS/JORGE CABRERA)
Penerjemah: Chaidar Abdullah
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: