Jakarta (ANTARA) - Kepala Suku Dinas Perhubungan Kota Administrasi Jakarta Utara, Benhard Hutajulu mengatakan transportasi umum di DKI Jakarta sudah aman dan nyaman digunakan oleh masyarakat tidak perlu khawatir lagi mandek lama.

"Transportasi umum di DKI Jakarta sudah aman dan nyaman, ada Jak Lingko yang tidak mandek lagi, ada juga Transjakarta, MRT dan LRT," kata Benhard saat dikonfirmasi di Jakarta, Selasa.

Benhard mengatakan pihaknya terus menyosialisasikan dan mengajak masyarakat khususnya di wilayah Jakarta Utara untuk menggunakan angkutan umum.

Terlebih lagi dengan diterapkannya perluasan ganjil genap hingga ke wilayah Jakarta Utara, tepatnya Jalan Gunung Sahari Raya mulai dari lampu merah Bintang Mas sampai perlintasan rel kereta api perbatasan dengan Jakarta Pusat atau sejauh kurang lebih dua kilo meter.

Baca juga: 963 kendaraan ditilang di hari pertama perluasan ganjil genap sore

Salah satu alternatif supaya tetap nyaman beraktivitas adalah menggunakan transportasi umum.

Sesuai dengan aturan ganjil genap yang tertuang dalam Peraturan Gubernur Nomor 88 Tahun 2019 terdapat pengecualian kendaraan yang boleh melintas pada saat ganjil genap diberlakukan yakni angkutan umum dengan plat dasar kuning.

"Jadi angkutan umum tetap bisa melintas pada saat ganjil genap khusus yang berplat dasar kuning ya," kata Benhard.

Ia mengatakan masyarakat tidak perlu takut lagi naik angkutan umum yang sering mandek, sekarang sudah ada Jak Lingko selain gratis juga tidak pakai mandek.

Menurut dia, para supir Jak Lingko sudah dibayar per rupiah per kilo meternya sehingga tidak bisa mandek lagi untuk menunggu penumpang.

Selain itu, ketersediaan Jak Lingko juga sudah cukup memadai tercatat ada 300 lebih Jak Lingko beroperasi di wilayah Jakarta Utara yang melayani hampir semua jurusan, seperti jurusan Mangga Dua dan Tanjung Priok.

"Jurusannya sudah banyak hampir setiap wilayah, kami juga mendorong angkutan yang ada sekarang beralih ke Jak Lingko," kata Benhard.

Benhard menambahkan, dengan adanya perluasan ganjil genap diharapkan masyarakat beralih menggunakan angkutan umum sehingga jumlah penggunaan kendaraan pribadi di jalan raya bisa berkurang dan polusi udara bisa ditekan.

Baca juga: Serba- serbi eksekusi perluasan ganjil genap

"Harapan kita dengan ganjil genap bisa mengurangi penggunaan kendaraan pribadi sebesar 50 persen," kata Benhard.

Sebelumnya, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyatakan pembatasan kendaraan bermotor melalui plat nomor ganjil-genap hanyalah kebijakan antara untuk tujuan utamanya, yakni penggunaan kendaraan umum.

Dengan ganjil-genap yang diperluas menjadi 25 ruas jalan, Anies berharap nantinya berefek pada peralihan pola pergerakan masyarakat yang tadinya dari menggunakan mobil atau kendaraan pribadi menjadi menggunakan kendaraan umum.