Bandarlampung (ANTARA) - Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim mendukung penuh Pelabuhan Panjang menjadi pionir digitalisasi pelabuhan di Indonesia menyusul peresmian otomatisasi kontainer terminal atau auto gate system.
"Pemerintah Provinsi Lampung akan mendukung PT Pelindo II Cabang Panjang terkait digitalisasi auto gate system. Hal ini sebagai upaya dalam peningkatan kualitas layanan, produktivitas, dan kinerja yang lebih efektif dan efisien," ujarnya di Terminal Petikemas Pelabuhan Internasional Panjang, Bandarlampung, Senin.
Menurut Wagub, Pemerintah Provinsi Lampung berharap penerapan digitalisasi tersebut dapat meningkatkan kualitas pelayanan agar lebih mudah, cepat, dan murah, serta berdampak langsung terhadap peningkatan perekonomian Lampung.
Dengan diterapkannya auto gate system ini, Wagub Chusnunia berharap adanya pelayanan yang lebih maksimal dari sebelumnya.
"Kalau sudah maksimal tentunya akan membawa efek bagi perekonomian Lampung. Sistem ini juga diharapkan mempermudah dalam pendistribusian komoditas Lampung, yang berhujung pada meningkatnya akan ekspor yang bermuara pada meningkatnya perekonomian Lampung,” jelasnya.
Menurut dia, dengan semakin maju Pelabuhan Panjang ini, diharapkan Pelabuhan Panjang menjadi subregional yang membuat Lampung maju dan terdepan di Pulau Sumatera.
Kepala Kantor Wilayah Bea Cukai Sumatera Bagian Barat Yusmariza menjelaskan penerapan auto gate system merupakan salah satu upaya dalam mewujudkan iklim investasi dan usaha yang kondusif dengan memperlancar logistik eksport dan import.
"Sebagai bentuk dukungan terhadap auto gate system, kepala kantor Bea Cukai telah mengeluarkan keputusan terkait uji coba auto gate system. Sekaligus menempatkan pegawai bea cukai pada control room," jelasnya.
Penerapan auto gate system, jelas Yusmariza, merupakan bentuk kepercayaan Bea Cukai kepada Pelindo II Cabang Panjang untuk mengelola sendiri pemasukan dan pengeluaran barang ke/dan dari TPS online tanpa pengawasan langsung.
"Auto gate system ini bertujuan untuk percepatan pemasukan dan pengeluaran barang, pengurangan biaya, serta meningkatkan akurasi dan validasi data. Kemudian mendorong pertumbuhan ekspor, percepatan pengiriman, dan meningkatkan perekonomian Provinsi Lampung," jelasnya.
Sementara itu, Dirut Utama Pelindo II Elvyn G. Masassya menjelaskan penerapan auto gate system ini bertujuan agar pelayanan di pelabuhan panjang dapat lebih mudah, cepat, dan murah.
Serta meningkatkan pertumbuhan kontainer yang lebih besar yang berdampak langsung terhadap peningkatan perekonomian Lampung.
“Penerapan auto gate system yang dilaksanakan di Terminal Petikemas, juga akan diterapkan pada Terminal lainnya yang dikelola Pelindo Panjang,” jelas Elvyn.
Penerapan auto gate system, jelas Elvyn, merupakan program digitalisasi Indonesia untuk menuju pelabuhan dunia
"Dalam konteks digitalisasi, kita punya pelabuhan-pelabuhan di luar Priok, pelabuhan panjang ini adalah salah satu pionir untuk digitalisasi. Penerapan digitalisasi ini tidak hanya di terminal, tetapi juga di lapangan, pergudangan, keuangan dan sistem lainnya,” jelasnya.
Baca juga: Hutama Karya kembangkan "dry port" di Pelabuhan Panjang Lampung
Baca juga: Pelabuhan Panjang Lampung jadi pelabuhan internasional
Baca juga: Dirjen Kemenhub sebut digitalisasi pelabuhan mutlak dilakukan untuk tingkatkan daya saing
Wagub Lampung dukung Pelabuhan Panjang jadi pionir digitalisasi
9 September 2019 17:30 WIB
Wakil Gubernur Lampung Chusnunia Chalim saat meresmikan "auto gate system" di Pelabuhan Peti Kemas Panjang, Bandarlampung, Senin (9/9/2019). ANTARA/HO
Pewarta: Agus Wira Sukarta
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: