Menpan RB persilahkan Sulsel ajukan formasi teknik industri
9 September 2019 15:13 WIB
Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Komjen Pol (Purn) Syafruddin membawakan kuliah umum di UMI Makassar, Senin, (9/9). ANTARA/Abd Kadir
Makassar (ANTARA) - Menteri Pendayagunaan Aparatur Sipil Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Komjen Pol (Purn) Syafruddin mempersilahkan Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan mengajukan formasi CPNS dari keilmuan teknik industri.
Menpan RB Syafruddin di Makassar, Senin, mengatakan keberlangsungan sumber daya alam yang dimiliki tentunya dibarengi dengan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di bidang perminyakan, pertambangan, kimia, dan sebagainya.
"Jadi Sekda, silakan ajukan formasi (teknik industri) supaya bisa mengikuti tes CPNS bagi alumni yang membidangi teknologi industri,kimia, industri pertambangan dan sebagainya," katanya saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
Ia menjelaskan, untuk kuota dari keilmuan teknik industri yang bergabung sebagai aparatur sipil negara (ASN) masih kurang. Sebaliknya Indonesia sendiri tentunya akan menuju kearah itu yakni energi terbarukan setelah bahan bakar fosil dan sebagainya yang kini semakin menipis.
"Kapasitas sumber daya alam, bahkan minyak mentah dari fosil semakin tahun semakin menurun sehingga produksi minyak makin sedikit," katanya.
Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Makassar Zakir Sabara mengatakan sedikit sekali menerima tenaga teknis dengan keilmuan-keilmuan pertambangan, ilmu perminyakan, manufaktur dan kimia sedikit sekali terserap untuk masuk sebagai PNS.
"Bahkan jika ada kemungkinan hanya satu atau dua orang saja dalam setiap kabupaten, sehingga kualitas SDM kita akan kalah dengan wiraswasta atau investor jika masuk dalam industri seperti itu," ujarnya.
Begitupun tidak sedikit pejabat di Indonesia Timur yang tersangkut masalah hukum karena industri dan pertambangan mengingat kualifikasi SDM-nya tidak mempuni untuk membuck-up pemerintah.
"Kami tidak berharap mahasiswa kami menjadi PNS, namun saya berharap bisa terlibat untuk membackup Pemkab dan Pemprov dalam kemajuan dunia pertambangan dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Menpan RB puji Gubernur Sulsel maksimalkan peran kampus
Baca juga: Pemerintah akan rekrut 100.000 CPNS
Baca juga: Menteri PAN-RB apresiasi penerapan e-kinerja berbasis BSC di NTB
Menpan RB Syafruddin di Makassar, Senin, mengatakan keberlangsungan sumber daya alam yang dimiliki tentunya dibarengi dengan kebutuhan sumber daya manusia (SDM) di bidang perminyakan, pertambangan, kimia, dan sebagainya.
"Jadi Sekda, silakan ajukan formasi (teknik industri) supaya bisa mengikuti tes CPNS bagi alumni yang membidangi teknologi industri,kimia, industri pertambangan dan sebagainya," katanya saat menyampaikan kuliah umum di Universitas Muslim Indonesia (UMI) Makassar.
Ia menjelaskan, untuk kuota dari keilmuan teknik industri yang bergabung sebagai aparatur sipil negara (ASN) masih kurang. Sebaliknya Indonesia sendiri tentunya akan menuju kearah itu yakni energi terbarukan setelah bahan bakar fosil dan sebagainya yang kini semakin menipis.
"Kapasitas sumber daya alam, bahkan minyak mentah dari fosil semakin tahun semakin menurun sehingga produksi minyak makin sedikit," katanya.
Dekan Fakultas Teknologi Industri (FTI) UMI Makassar Zakir Sabara mengatakan sedikit sekali menerima tenaga teknis dengan keilmuan-keilmuan pertambangan, ilmu perminyakan, manufaktur dan kimia sedikit sekali terserap untuk masuk sebagai PNS.
"Bahkan jika ada kemungkinan hanya satu atau dua orang saja dalam setiap kabupaten, sehingga kualitas SDM kita akan kalah dengan wiraswasta atau investor jika masuk dalam industri seperti itu," ujarnya.
Begitupun tidak sedikit pejabat di Indonesia Timur yang tersangkut masalah hukum karena industri dan pertambangan mengingat kualifikasi SDM-nya tidak mempuni untuk membuck-up pemerintah.
"Kami tidak berharap mahasiswa kami menjadi PNS, namun saya berharap bisa terlibat untuk membackup Pemkab dan Pemprov dalam kemajuan dunia pertambangan dan sebagainya," ujarnya.
Baca juga: Menpan RB puji Gubernur Sulsel maksimalkan peran kampus
Baca juga: Pemerintah akan rekrut 100.000 CPNS
Baca juga: Menteri PAN-RB apresiasi penerapan e-kinerja berbasis BSC di NTB
Pewarta: Abdul Kadir
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019
Tags: