Laporan dari Tajikistan
Tajikistan operasikan turbin kedua PLTA Rogun Senin ini
9 September 2019 00:58 WIB
Pekerja mengamati bendungan Rogun yang merupakan salah satu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) di Rogun, Tajikistan, Minggu (8/9/2019). ANTARA FOTO/Prasetyo Utomo.
Rogun, Tajikistan (ANTARA) - Bertepatan dengan 28 tahun kemerdekaannya, Tajikistan pada Senin ini meresmikan pengoperasian turbin kedua Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA) Rogun berkapasitas 600 megawatt (MW).
Rencananya, Presiden Emomali Rahmon akan memimpin upacara bersejarah itu, di Bendungan Rogun, terletak sekitar 110 kilometer dari Dushanbe, ibu kota negara itu.
Peresmian turbin kedua PLTA Rogun itu, berarti dua turbin dari enam turbin yang direncanakan telah beroperasi. Turbin pertama diresmikan dan dioperasikan pada November 2018. Pembangunan PLTA itu dimulai 2016.
Direktur Produksi PLTA Rogun Anvar Rahmonov kepada wartawan dari sejumlah negara yang mengunjungi instalasi itu, Minggu (8/9), mengatakan total produksi PLTA Rogun direncanakan 3.600 MW, jika enam turbinnya sudah beroperasi semua pada 2028.
Digabung dengan PLTA lainnya, termasuk PLTA Norak (Nurek) yang berkapasitas produksi 3.000 MW, pada akhirnya Tajikistan tak hanya swasembada listrik, namun juga akan menjadi negara pengekspor listrik ke negara tetangga, seperti Uzbekistan, Afghanistan, dan juga Pakistan.
Hal senada sebelumnya juga dikemukakan oleh Direktur PLTA Norak Shoidinov Fazliddin ketika rombongan wartawan menemuinya.
Lebih dari 90 persen listrik di Tajikistan dihasilkan dari PLTA yang dimungkinkan karena negara berpenduduk sekitar sembilan juta jiwa itu, memiliki potensi sumber daya tenaga air peringkat kedelapan di dunia setelah China, Rusia, Amerika Serikat, Brasil, Zaire, India, dan Kanada.
Penyediaan energi listrik merupakan program strategis pemerintahan Presiden Emomali Rahmon. Selain untuk memenuhi kebutuhan listrik yang besar pada musim dingin, Tajikistan juga berambisi menjadi negara pengekspor listrik terbesar di Asia Tengah.
Sebagian besar produksi listrik tenaga air Tajikistan dihasilkan dari bendungan pada aliran Sungai Vakhsh, anak Sungai Amu Darya, sungai terbesar di Asia Tengah selain Syr Darya.
Berbeda dengan Bendungan Norak yang sudah selesai, Bendungan Rogun saat ini masih dalam pengerjaan dan oleh Rahmonov diklaim progresnya lebih dari 70 persen. Direncanakan bendungan ini memiliki ketinggian 335 meter.
Rencananya, Presiden Emomali Rahmon akan memimpin upacara bersejarah itu, di Bendungan Rogun, terletak sekitar 110 kilometer dari Dushanbe, ibu kota negara itu.
Peresmian turbin kedua PLTA Rogun itu, berarti dua turbin dari enam turbin yang direncanakan telah beroperasi. Turbin pertama diresmikan dan dioperasikan pada November 2018. Pembangunan PLTA itu dimulai 2016.
Direktur Produksi PLTA Rogun Anvar Rahmonov kepada wartawan dari sejumlah negara yang mengunjungi instalasi itu, Minggu (8/9), mengatakan total produksi PLTA Rogun direncanakan 3.600 MW, jika enam turbinnya sudah beroperasi semua pada 2028.
Digabung dengan PLTA lainnya, termasuk PLTA Norak (Nurek) yang berkapasitas produksi 3.000 MW, pada akhirnya Tajikistan tak hanya swasembada listrik, namun juga akan menjadi negara pengekspor listrik ke negara tetangga, seperti Uzbekistan, Afghanistan, dan juga Pakistan.
Hal senada sebelumnya juga dikemukakan oleh Direktur PLTA Norak Shoidinov Fazliddin ketika rombongan wartawan menemuinya.
Lebih dari 90 persen listrik di Tajikistan dihasilkan dari PLTA yang dimungkinkan karena negara berpenduduk sekitar sembilan juta jiwa itu, memiliki potensi sumber daya tenaga air peringkat kedelapan di dunia setelah China, Rusia, Amerika Serikat, Brasil, Zaire, India, dan Kanada.
Penyediaan energi listrik merupakan program strategis pemerintahan Presiden Emomali Rahmon. Selain untuk memenuhi kebutuhan listrik yang besar pada musim dingin, Tajikistan juga berambisi menjadi negara pengekspor listrik terbesar di Asia Tengah.
Sebagian besar produksi listrik tenaga air Tajikistan dihasilkan dari bendungan pada aliran Sungai Vakhsh, anak Sungai Amu Darya, sungai terbesar di Asia Tengah selain Syr Darya.
Berbeda dengan Bendungan Norak yang sudah selesai, Bendungan Rogun saat ini masih dalam pengerjaan dan oleh Rahmonov diklaim progresnya lebih dari 70 persen. Direncanakan bendungan ini memiliki ketinggian 335 meter.
Pewarta: Sigit Pinardi
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2019
Tags: