Jakarta (ANTARA) - E-Sports masuk dalam agenda cabang olahraga yang dipertandingan dalam perhelatan multi even SEA Games 2019 di Manila Filipina pada 30 November hingga 11 Desember 2019 dan Indonesia mengirimkan perwakilannya untuk meraih medali emas.

Ada enam nomor e-Sports yang dipertandingkan dalam perhelatan tersebut yakni Mobile Legends, Dota 2, Starcraf II, Tekken 7, Arena of Valor, dan Heartstone. Di enam nomor itu, Indonesia memiliki perwakilannya masing-masing.

Manajer tim e-Sports Indonesia Richard Permana mengatakan berdasarkan infomasi dari tim monitoring dan evaluasi (monev), Indonesia pada SEA Games 2019 menargetkan raihan 51 emas yang salah satunya diharapkan dari e-sports

“Heartstone ada dua orang tapi tandingnya satu lawan satu. Kita ada peluang jadi finalis di situ jadi bisa meraih medali emas dan perunggu. Mobile Legends itu satu tim lima orang dan berpeluang mendapat emas,” ujar Richard belum lama ini.

Berikut kontingen Timnas e-Sports Indonesia untuk SEA Games 2019,

1. Dota 2

Dota 2 dimainkan oleh dua tim yang beranggota lima orang pemain, setiap tim memiliki markas yang berada dipojok peta, setiap markas memiliki satu bangunan bernama "Ancient", Di mana tim harus berusaha menghancurkan "Ancient" tim lawan agar dapat memenangkan pertandingan.

PG.BarracX terpilih sebagai wakil Indonesi untuk cabang DOTA 2 usai menumbangkan Evos dan pemenang IENC, Binus University. Tim yang telah padu ini akan dibimbing secara strategi oleh Jose Darcy. Selain itu, kehadiran mantan support 4 BOOM.ID Tri "Jhocam" Kuncoro bakal menambah daya gedor PG.BarracX dengan kreativitas playmaking-nya.

Adapun para atlet cabang Dota 2 yakni Hidayat “Lawlesshy” Narwawan, Kevin “Viseri” Manuel Johan, Fahmi “Huppey” Choirul Akbar, Felix “Ifrit” Rodeardo, Muhamad Luthfi “Azur4”, dan Tri “Jhocam” Kuncoro.

2. Mobile Legends: Bang Bang

Serupa dengan Dota 2, namun Mobile Legends: Bang Bang adalah sebuah permainan MOBA yang dirancang untuk ponsel sementara Dota 2 dimainkan dalam PC. Kedua tim lawan berjuang untuk mencapai dan menghancurkan basis musuh sambil mempertahankan basis mereka sendiri.

Atlet yang mewakili Indonesia di Mobile Legends merupakan kombinasi antara tim e-Sports Onic dan Evos. Para atlet yang pilih adalah mereka yang terbaik dari setiap tim Mobile Legends yang ada di Indonesia.

Para pemain terbaik kemudian dipilih dan harus menjalani program seleksi dan Bootcamp. Akhirnya terpilih tujuh orang berhak mewakili Indonesia untuk nomor e-Sports tersebut.

Adapun ketujuh nama itu seperti Gustian “Rekt”, Adrian “Drian” Larsen, Maxhill “Antimage”, Teguh “Psychoo” Imam, Yurino “Donkey” Putra, M. Ridwan “Wannn”, dan Eko “Oura” Julianto.

3. Hearthstone

Permainan Hearthstone masih belum terlalu dikenal oleh para gamers secara luas di Indonesia, tidak seperti Dota, Mobile Legends, PUBG, atau Point Blank. Hearthstone adalah game bergenre Collectible Card Game yang dibuat oleh Blizzard Entertainment.

Masih belum ada perwakilan yang lebih baik dari Hendry “Jothree” Koentarto dan Rama “Douahou” Ariangga untuk kategori Hearthstone. Secara mereka adalah wakil Indonesia di Asian Games 2018, bahkan Jothree jadi salah satu kisah membanggakan dengan torehan medalinya.

Berada di samping mereka adalah sang pelatih Novan, alias Nexok40, yang juga tak asing berperan di balik layar. Dia telah memberi masukan berarti untuk Jothree dan Douahou di perhelatan Asian Games kemarin.

Baca juga: E-Sports bukan sebatas permainan elektronik

4. Arena of Valor

Permainan Arena of Valor (AOV) tidak jauh beda dengan Mobile legends. Mode utama gim ini adalah pertarungan lima melawan lima di sebuah medan perang bernama Antaris Battlefield. Peperangan ini tidak hanya mengandalkan kemampuan individu, melainkan berkonsep kerja sama tim.

Dari kubu AOV tidak perlu lagi rasanya Timnas Indonesia copot pasang dengan pemain lain. Evos E-Sports telah membuktikan berulang kali bahwa mereka adalah tim AOV terbaik di Indonesia..

Adapun atlet yang mengisi noor AOV yakni Satria “Wiraww” Adi Wiratama, Hartawan “Wyvorz” Muliadi, Hartanto “Pokka”, Farhan “Hanss” Akbari, Gilang “LLAF” Dwi Falah, dan Wibisono “Carraway” Teja.

5. Tekken 7

Tekken 7 merupakan gim fighting satu melawan satu besutan Bandai Namco. Gim ini hanya bisa dimainkan oleh dua orang di mana mereka harus saling mengalahkan dalam setiap babak.

M. Adriansyah “Meat” dan Anthony “TJ” adalah dua orang peserta terbaik dari seleksi Indonesia E-Sports National Championship (IENC) lalu. Meat sempat tumbang oleh TJ dan memaksanya berjuang dari loser bracket. Untungnya, Meat masih berhasil membuktikan diri sebagai salah satu yang terbaik di kancah nasional. Bram Arman selaku manajer timnas dan juga Co-Founder Advance Guard optimis skuad ini mampu meraih tiga besar di cabang Tekken 7 Sea Games 2019.

6. Starcraft II

StarCraft 2 adalah gim strategi yang dimainkan secara real time dan arena permainan ditampilkan dari top down perspective atau kamera ditampilkan dari atas dan menghadap ke bawah. Misi dalam permainan multiplayer adalah untuk membuat dan mengatur pasukan kita untuk menghancurkan semua markas musuh.

Serupa dengan Heartstone, StarCraft II tak memerlukan seleksi seperti cabang lainnya. Mereka didasari pada prestasi yang pernah diraih. Emmanuel “Quantel” Enrique memenuhi kriteria dengan memiliki ranking Grand Master dan didaulat sebagai pemain terbaik tanah air. Sementara Dani “Deruziel” Bondan ada di Master 1 dan pernah menjadi wakil Indonesia di World Electronic Sport Games (WESG) 2017.

Demkian line-up lengkap kontingen Timnas e-Sports Indonesia untuk SEA Games 2019. Menurut Richard seleksi untuk Timnas ini lebih mengedepankan pencarian tim ketimbang atlet perorangan karena dipercaya lebih padu, sehingga tak membuang banyak waktu dalam mencari Chemistry.