Warga lapas dilatih pemasaran digital oleh mahasiswa UI
8 September 2019 18:12 WIB
Mahasiswa Vokasi Universitas Indonesia (UI) memberikan pelatihan pemasaran digital serta meluncurkan website lapita.co.id, Kamis (22/8/2019). ANTARA/HO-Humas UI/aa.
Depok (ANTARA) - Mahasiswa Vokasi Universitas Indonesia (UI) memberikan pelatihan pemasaran digital serta meluncurkan website www.lapita.co.id sebagai media pemasaran digital produk warga binaan Lembaga Pemasyarakatan Perempuan Kelas IIA Pondok Bambu Jakarta Timur.
"Program ini merupakan pengabdian masyarakat yang telah berjalan selama 10 bulan yang bertujuan untuk memberikan wadah pemasaran produk lapas serta meningkatkan kemampuan warga binaan dalam pemasaran digital," kata Ketua Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Vokasi UI Mohammad Ridha di Kampus UI di Depok, Minggu.
Ia mengatakan pengmas yang diikuti 10 mahasiswa dan empat dosen Program Studi Administrasi Perkantoran tersebut mengagas pembuatan website itu setelah tim mengidentifikasi bahwa selama ini pemasaran produk warga binaan tersendat akibat keterbatasan sarana dan pengetahuan pemasaran digital.
"Potensi yang dimiliki lapas sangat besar, apalagi hasil karya para warga binaan sangat variatif, seperti kerajinan rajutan dan makanan yang memiliki nilai jual tinggi, asalkan dikemas dengan baik dan diberikan 'branding' yang menarik," tuturnya.
Baca juga: Warga binaan Lapas perempuan didorong jadi wirausaha baru
Sayangnya, lanjut dia, penjualan terbatas hanya di toko lapas. Dengan adanya website, penjualan daring itu diharapkan akan memperluas pasar.
Ridha berharap, setiap warga binaan dapat meningkatkan kreativitasnya dan mandiri. Untuk mengisi website menjadi menarik, warga binaan dilatih fotografi produk, publikasi sosial media, dan optimalisasi mesin pencari. Dalam penyelenggaraan kegiatan itu, tim bekerja sama dengan Lab Kreatif dalam membina dan membuat website.
Untuk mendukung program tersebut, tim pengmas memberikan hibah berupa komputer desktop, kamera digital, perangkat fotografi, dan bahan baku produksi.
Kepala Lapas Perempuan Jakarta, Yuli Niartini, mengatakan saat ini seluruh hasil produksi di Lapas Perempuan Jakarta tersendat karena pemasaran yang kurang optimal.
"Bagai gayung bersambut, selama ini kami sangat kesulitan dalam memasarkan hasil karya anak-anak sehingga hanya ‘mandek’ di lapas. Kami sangat berterima kasih dengan adanya kerja sama ini," katanya.
Sepanjang 2019, Program Pendidikan Vokasi UI akan melaksanakan 41 kegiatan pengabdian masyarakat yang merupakan program Hibah Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia.
Program-program yang dijalankan tersebar di seluruh Indonesia dan diharapkan mampu memberi kontribusi kepada masyarakat serta berkesinambungan sehingga memberikan dampak signifikan bagi penerima manfaat.
Baca juga: Kemendag: produk hasil kerajinan warga lapas potensial ekspor
Baca juga: Produk warga lapas akan dipamerkan pada Trade Expo Indonesia
"Program ini merupakan pengabdian masyarakat yang telah berjalan selama 10 bulan yang bertujuan untuk memberikan wadah pemasaran produk lapas serta meningkatkan kemampuan warga binaan dalam pemasaran digital," kata Ketua Pengabdian Masyarakat (Pengmas) Vokasi UI Mohammad Ridha di Kampus UI di Depok, Minggu.
Ia mengatakan pengmas yang diikuti 10 mahasiswa dan empat dosen Program Studi Administrasi Perkantoran tersebut mengagas pembuatan website itu setelah tim mengidentifikasi bahwa selama ini pemasaran produk warga binaan tersendat akibat keterbatasan sarana dan pengetahuan pemasaran digital.
"Potensi yang dimiliki lapas sangat besar, apalagi hasil karya para warga binaan sangat variatif, seperti kerajinan rajutan dan makanan yang memiliki nilai jual tinggi, asalkan dikemas dengan baik dan diberikan 'branding' yang menarik," tuturnya.
Baca juga: Warga binaan Lapas perempuan didorong jadi wirausaha baru
Sayangnya, lanjut dia, penjualan terbatas hanya di toko lapas. Dengan adanya website, penjualan daring itu diharapkan akan memperluas pasar.
Ridha berharap, setiap warga binaan dapat meningkatkan kreativitasnya dan mandiri. Untuk mengisi website menjadi menarik, warga binaan dilatih fotografi produk, publikasi sosial media, dan optimalisasi mesin pencari. Dalam penyelenggaraan kegiatan itu, tim bekerja sama dengan Lab Kreatif dalam membina dan membuat website.
Untuk mendukung program tersebut, tim pengmas memberikan hibah berupa komputer desktop, kamera digital, perangkat fotografi, dan bahan baku produksi.
Kepala Lapas Perempuan Jakarta, Yuli Niartini, mengatakan saat ini seluruh hasil produksi di Lapas Perempuan Jakarta tersendat karena pemasaran yang kurang optimal.
"Bagai gayung bersambut, selama ini kami sangat kesulitan dalam memasarkan hasil karya anak-anak sehingga hanya ‘mandek’ di lapas. Kami sangat berterima kasih dengan adanya kerja sama ini," katanya.
Sepanjang 2019, Program Pendidikan Vokasi UI akan melaksanakan 41 kegiatan pengabdian masyarakat yang merupakan program Hibah Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat Universitas Indonesia.
Program-program yang dijalankan tersebar di seluruh Indonesia dan diharapkan mampu memberi kontribusi kepada masyarakat serta berkesinambungan sehingga memberikan dampak signifikan bagi penerima manfaat.
Baca juga: Kemendag: produk hasil kerajinan warga lapas potensial ekspor
Baca juga: Produk warga lapas akan dipamerkan pada Trade Expo Indonesia
Pewarta: Feru Lantara
Editor: M. Hari Atmoko
Copyright © ANTARA 2019
Tags: