Jakarta (ANTARA) - Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi menyatakan operasionalisasi runway atau landas pacu 3 di Bandara Soekarno-Hatta berjalan dengan baik, meski panjang dan lebar landas pacu tersebut masih belum sesuai dengan yang ditargetkan.

"Runway ke-3 sudah beroperasi hampir satu bulan dan berjalan dengan baik," kata Budi Karya Sumadi setelah melakukan peninjauan dari menara ATC (Air Traffic Controller) di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Minggu.

Menhub menyampaikan bahwa dirinya bersama-sama dengan sejumlah pihak terkait seperti Angkasa Pura II dan Airnav telah menyaksikan sejumlah pesawat dari beragam maskapai melakukan lepas landas dan pendaratan dengan sempurna di landas pacu 3.

Baca juga: Presiden: Landas pacu ke-3 Bandara Soetta ditargetkan beroperasi Juli

Namun, Menhub mengakui bahwa untuk operasionalisasi saat ini, panjang landas pacu masih 2.500 meter dan lebarnya 45 meter, sehingga baru bisa didarati pesawat seperti jenis Boeing 737 dan Airbus 320.

Budi menyatakan bahwa untuk bulan November 2019, operasionalisasi landas pacu 3 Bandara Soekarno Hatta akan sudah mencapai panjang 3.000 meter dan lebar 60 meter.

Dengan panjang dan lebar tersebut, lanjutnya, maka pada November mendatang diharapkan semua jenis pesawat bisa mendarat.

Baca juga: Angkasa Pura revitalisasi Terminal 1C Bandara Soetta mulai 15 Agustus

Menhub menyatakan, pihaknya mengapresiasi Angkasa Pura II yang telah menginvestasikan ratusan miliar rupiah dan juga mengapresiasi pihak Airnav yang bisa mengoperasikan dengan baik.

Sebelumnya, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi di Bandara Internasional Soekarno-Hatta di Tangerang, Banten, Minggu (21/7), mengungkapkan bahwa secara fisik, landasan pacu ketiga sebenarnya sudah siap digunakan, namun perlu penyempurnaan dari sisi koordinasi dan juga prosedur operasional standarnya.

Landasan pacu ketiga tersebut diklaim bisa didarati pesawat berbadan besar, seperti Boeing 777, dengan spesifikasi ketebalan landasan pacu lebih baik yakni PCN 86. Dengan demikian, seluruh landasan pacu bisa didarati pesawat berbadan besar sekaligus menambah kapasitasnya.

Pergerakan pesawat mendarat dan tinggal landas juga bisa meningkat 30 persen atau dari 81-83 pergerakan per jam menjadi 114 pergerakan per jam.

"Kalau rekan-rekan lihat di runway dua, terdapat cukup banyak antrean, lima kadang tujuh. Sekarang kemampuan dari Soetta (Soekarno-Hatta), satu jam itu kira-kira 81 take off-landing. Dengan kapasitas itu, memang kita belum bisa membuat kecepatan jadi lebih baik, oleh karenanya kita diamanahkan untuk membangun runway ketiga. Harapannya bisa akan tambah, dari 81 jadi 114," ujar Budi.