Gelombang tinggi bayangi sejumlah perairan di Maluku
8 September 2019 09:33 WIB
Cuaca Buruk Ternate Akibat cuaca buruk sejumlah kapal tidak dapat bersandar di Pelabuhan Ahmad Yani, Ternate, Maluku Utara, Senin (5/8). Cuaca buruk itu disebabkan hujan lebat disertai angin kencang yang melanda wilayah Ternate dan sekitarnya sehingga mengakibatkan gelombang laut yang tinggi serta terganggunya jarak pandang. (ANTARA FOTO/Fataha)
Ambon (ANTARA) - Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon memperingatkan adanya gelombang laut dengan tinggi 2,5 hingga empat meter yang membayangi sejumlah perairan di Maluku pada beberapa hari ke depan.
Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilar, dikonfirmasi, Minggu, mengatakan, gelombang tinggi itu berpeluang terjadi di laut Seram laut Maluku, laut Banda, perairan Selatan Ambon, perairan Sermata- Leti hingga KepulauanTanimbar, perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru dan laut Arafuru.
Tingginya gelombang laut tersebut dipengaruhi angin, umumnya bertiup dari arah timur - tenggara dengan kecepatan terbesar 25 knot (46 kilometer per jam).
Sedangkan, suhu di Maluku bervariasi 23 - 31 derajat celsius dengan kelembaban 65 - 95 persen.
Menurut Ot, para nelayan telah diimbau mewaspadai gelombang tinggi tersebut dan hendaknya jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.
Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut, apalagi sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.
Dia mengemukakan, imbauan kondisi cuaca juga disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para Bupati maupun Wali Kota.
Bila terjadi kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," tandas Ot.
Baca juga: Gelombang tinggi mengintai perairan Maluku
Baca juga: Sirkulasi udara di Samudera Hindia Sumatera pengaruhi cuaca Maluku
Baca juga: Tekanan rendah Samudra Pasifik Timur Filipina pengaruhi cuaca Maluku
Kepala Stasiun Meteorologi Pattimura Ambon, Ot Oral Sem Wilar, dikonfirmasi, Minggu, mengatakan, gelombang tinggi itu berpeluang terjadi di laut Seram laut Maluku, laut Banda, perairan Selatan Ambon, perairan Sermata- Leti hingga KepulauanTanimbar, perairan Kepulauan Kai hingga Kepulauan Aru dan laut Arafuru.
Tingginya gelombang laut tersebut dipengaruhi angin, umumnya bertiup dari arah timur - tenggara dengan kecepatan terbesar 25 knot (46 kilometer per jam).
Sedangkan, suhu di Maluku bervariasi 23 - 31 derajat celsius dengan kelembaban 65 - 95 persen.
Menurut Ot, para nelayan telah diimbau mewaspadai gelombang tinggi tersebut dan hendaknya jangan memaksakan diri melaut dengan mengandalkan armada tradisional.
Armada tradisional tidak kuat menahan kondisi cuaca tersebut, apalagi sewaktu-waktu terjadi perubahan kecepatan angin sehingga mempengaruhi tinggi gelombang.
Dia mengemukakan, imbauan kondisi cuaca juga disampaikan ke Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) sembilan kabupaten dan dua kota, termasuk para Bupati maupun Wali Kota.
Bila terjadi kondisi cuaca ekstrem, maka Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas 1 Ambon berwenang tidak memberikan izin berlayar, bahkan sekiranya dipandang perlu aktivitas pelayaran untuk sementara ditutup sambil menunggu laporan perkembangan cuaca terbaru.
"Para pengguna jasa transportasi juga hendaknya memaklumi bila terjadi penundaan dan keterlambatan jadwal keberangkatan kapal laut akibat faktor cuaca karena pertimbangan perlunya memprioritaskan keselamatan," tandas Ot.
Baca juga: Gelombang tinggi mengintai perairan Maluku
Baca juga: Sirkulasi udara di Samudera Hindia Sumatera pengaruhi cuaca Maluku
Baca juga: Tekanan rendah Samudra Pasifik Timur Filipina pengaruhi cuaca Maluku
Pewarta: Alex Sariwating
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: