Legislator ingin Kereta Bandara Solo terintegrasi dengan daerah lain
7 September 2019 17:50 WIB
Petugas beraktivitas saat peresmian Ruang Tunggu Kereta Api Bandara Adi Sumarmo di Stasiun Balapan Solo, Jawa Tengah, Kamis (29/8/2019). Fasilitas tersebut guna mendukung beroperasinya KA Bandara yang menghubungkan Stasiun Balapan Solo dan Bandara Adi Sumarmo. ANTARA FOTO/Maulana Surya/pras.
Jakarta (ANTARA) - Ketua Komisi V DPR Fary Djemy Francis berharap Kereta Bandara Adi Soemarmo Solo, yang sedang dibangun saat ini dapat terintegrasi dengan daerah lain, sehingga lebih menguntungkan dari segi operasional dan konektivitas antarwilayah.
Fary Djemi Francis dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, Komisi V DPR mendorong pembangunan jalur kereta ini satu rangkaian dengan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Yogyakarta, sehingga bisa terintegrasi ke berbagai daerah lain.
"Komisi V DPR akan membahas lebih lanjut dengan Ditjen Kereta Api, sehingga dana yang diberikan kurang lebih Rp600 miliar bisa digunakan sesuai prosedur. Jika ada dana tambahan yang dibutuhkan, kita bisa tambahkan," kata politisi Partai Gerindra tersebut.
Menurut dia, Komisi V DPR RI memberikan dukungan terhadap pembangunan secara terpadu sistem transportasi kereta bandara Adi Soemarmo di Solo, Jawa Tengah, yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan.
Transportasi terpadu kereta bandara itu rencananya akan diresmikan pada Oktober 2019.
Namun, Fary juga memberikan catatan agar pihak PT Angkasa Pura melakukan kalkulasi dengan melibatkan ahli dari perguruan tinggi dan memahami transportasi, agar kereta yang akan dioperasikan bulan depan bisa betul-betul bermanfaat dan dapat dirasakan masyarakat.
Ia mengingatkan pula ada pembangunan infrastruktur di berbagai tempat, seperti LRT di Kota Palembang, yang dinilai tidak diperhitungkan manfaat dan kapasitas penumpangnya.
Akibatnya, ujar dia, jumlah penumpang relatif sepi dan sampai sekarang mendapatkan subsidi dari pemerintah untuk biaya operasionalnya.
Karenanya, Fary menekankan kejadian seperti itu jangan terulang lagi dan berharap agar pada sisa waktu satu bulan penyelesaian sampai pada waktunya peresmian, pembangunan ini bisa melibatkan orang-orang yang memahami infrastruktur pembangunan dengan matang.
Senada, Anggota Komisi V DPR Sudjadi meminta jalur kereta api di Solo Balapan sampai dengan Bandara Adi Sumarmo itu nantinya bisa dirangkai dengan kereta pariwisata yang menuju ke Yogyakarta.
"Saya menginginkan fungsi Bandara Adi Soemarmo dan fungsi Bandara Yogya Baru (NYIA) diharapkan bisa menjadi akses utama bagi pariwisata, baik wisatawan domestik maupun luar," kata politisi PDIP itu.
Untuk itu, ujar dia, diharapkan ke depannya peran bandara dengan peran jalan tol dan kereta api bisa benar-benar bersinergi sehingga wisatawan juga bisa merasakan perjalanan dengan nyaman.
Baca juga: Ada ruang tunggu KA Bandara di Stasiun Solo Balapan, ini fasilitasnya
Baca juga: Menhub: Kereta Bandara Adi Soemarmo selesai pertengahan 2019
Baca juga: Kemenhub lelang pembangunan jalur kereta bandara BIY pada Oktober
Fary Djemi Francis dalam rilis yang diterima di Jakarta, Sabtu, menyebutkan, Komisi V DPR mendorong pembangunan jalur kereta ini satu rangkaian dengan Bandara New Yogyakarta International Airport (NYIA) di Yogyakarta, sehingga bisa terintegrasi ke berbagai daerah lain.
"Komisi V DPR akan membahas lebih lanjut dengan Ditjen Kereta Api, sehingga dana yang diberikan kurang lebih Rp600 miliar bisa digunakan sesuai prosedur. Jika ada dana tambahan yang dibutuhkan, kita bisa tambahkan," kata politisi Partai Gerindra tersebut.
Menurut dia, Komisi V DPR RI memberikan dukungan terhadap pembangunan secara terpadu sistem transportasi kereta bandara Adi Soemarmo di Solo, Jawa Tengah, yang saat ini masih dalam tahap pengerjaan.
Transportasi terpadu kereta bandara itu rencananya akan diresmikan pada Oktober 2019.
Namun, Fary juga memberikan catatan agar pihak PT Angkasa Pura melakukan kalkulasi dengan melibatkan ahli dari perguruan tinggi dan memahami transportasi, agar kereta yang akan dioperasikan bulan depan bisa betul-betul bermanfaat dan dapat dirasakan masyarakat.
Ia mengingatkan pula ada pembangunan infrastruktur di berbagai tempat, seperti LRT di Kota Palembang, yang dinilai tidak diperhitungkan manfaat dan kapasitas penumpangnya.
Akibatnya, ujar dia, jumlah penumpang relatif sepi dan sampai sekarang mendapatkan subsidi dari pemerintah untuk biaya operasionalnya.
Karenanya, Fary menekankan kejadian seperti itu jangan terulang lagi dan berharap agar pada sisa waktu satu bulan penyelesaian sampai pada waktunya peresmian, pembangunan ini bisa melibatkan orang-orang yang memahami infrastruktur pembangunan dengan matang.
Senada, Anggota Komisi V DPR Sudjadi meminta jalur kereta api di Solo Balapan sampai dengan Bandara Adi Sumarmo itu nantinya bisa dirangkai dengan kereta pariwisata yang menuju ke Yogyakarta.
"Saya menginginkan fungsi Bandara Adi Soemarmo dan fungsi Bandara Yogya Baru (NYIA) diharapkan bisa menjadi akses utama bagi pariwisata, baik wisatawan domestik maupun luar," kata politisi PDIP itu.
Untuk itu, ujar dia, diharapkan ke depannya peran bandara dengan peran jalan tol dan kereta api bisa benar-benar bersinergi sehingga wisatawan juga bisa merasakan perjalanan dengan nyaman.
Baca juga: Ada ruang tunggu KA Bandara di Stasiun Solo Balapan, ini fasilitasnya
Baca juga: Menhub: Kereta Bandara Adi Soemarmo selesai pertengahan 2019
Baca juga: Kemenhub lelang pembangunan jalur kereta bandara BIY pada Oktober
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: