Mendikbud segera luncurkan literasi digital di Natuna
7 September 2019 16:14 WIB
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy disela peninjauan stand pameran pada peringatan Hari Aksara Nasional 2019 yang dipusatkan di Kota Makassar, Sabtu (07/09/2019). ANTARA/Suriani Mappong/am.
Makassar (ANTARA) - Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhajir Effendy mengatakan segera meluncurkan literasi digital di Natuna, Kepulauan Riau pada 18 September 2019.
"Nanti 18 September kita launching di Natuna, ini salah satu perangkat literasi yakni literasi digital," kata Mendikbud Muhajir disela peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) 2019 yang dipusatkan di Kota Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan, literasi digital itu untuk membekali warga termasuk anak-anak sebagai generasi milenial memiliki imunitas menghadapi berita-berita menyesatkan, berita negatif dan termasuk hoax, sehingga harus memiliki kemampuan untuk melakukan filterisasi.
Baca juga: Kominfo ingin literasi digital lebih efektif
Berkaitan dengan hal itu, lanjut dia, salah satu tugas pemerintah untuk memberikan literasi digital karena banyak informasi yang harus disaring untuk menghindari hal yang tidak diiinginkan.
Sementara pengentasan buta aksara yang sudah dilakukan pemerintah secara besar-besaran sejak awal kemerdekaan hingga Orde Baru dengan membuat banyak sekolah Inpres.
Khusus mempersiapkan generasi emas menghadapi era 4.0, kini tidak cukup dengan literasi membaca, tulis dan berhitung (Calistung) saja, tetapi ditingkatkan ke literasi yang lebih fungsional seperti literasi digital, literasi finansial atau keuangan dan literasi budaya.
Baca juga: Pengabdian Masyarakat FIA UI untuk tingkatkan literasi media sosial
Pada kesempatan yang sama Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah mengatakan, pengentasan buta aksara di Sulsel sudah tuntas, sehingga ini mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Berdasarkan data BPS Sulsel diketahui, tingkat IPM Sulsel pada 2018 mencapai 70,90 dengan status literasi tinggi tujuh kabupaten/kota diantaranya Kota Makassar, Kota Palopo dan Kabupaten Enrekang. Sedang lainnya terdapat 11 kabupaten satus sedang dan selebihnya enam kabupaten yang masih status rendah.
"Dengan kemampuan literasi yang meningkat, ini akan memberikan multiplier effect pada pertumbuhan ekonomi dan angka harapan hidup," katanya.
Seusai melakukan kegiatan seremonial, gubenur Sulsel dan Dirjen Paud dan Dikmas Haris Iskandar mendampingi mendikbud mengunjungi sejumlah stand pameran dari berbagai privinsi di Indonesia.
Baca juga: Membekali milenial menghadapi risiko ruang "online"
Baca juga: KPAI: Anak harus dicegah jadi korban-pelaku asusila di media sosial
"Nanti 18 September kita launching di Natuna, ini salah satu perangkat literasi yakni literasi digital," kata Mendikbud Muhajir disela peringatan Hari Aksara Internasional (HAI) 2019 yang dipusatkan di Kota Makassar, Sabtu.
Dia mengatakan, literasi digital itu untuk membekali warga termasuk anak-anak sebagai generasi milenial memiliki imunitas menghadapi berita-berita menyesatkan, berita negatif dan termasuk hoax, sehingga harus memiliki kemampuan untuk melakukan filterisasi.
Baca juga: Kominfo ingin literasi digital lebih efektif
Berkaitan dengan hal itu, lanjut dia, salah satu tugas pemerintah untuk memberikan literasi digital karena banyak informasi yang harus disaring untuk menghindari hal yang tidak diiinginkan.
Sementara pengentasan buta aksara yang sudah dilakukan pemerintah secara besar-besaran sejak awal kemerdekaan hingga Orde Baru dengan membuat banyak sekolah Inpres.
Khusus mempersiapkan generasi emas menghadapi era 4.0, kini tidak cukup dengan literasi membaca, tulis dan berhitung (Calistung) saja, tetapi ditingkatkan ke literasi yang lebih fungsional seperti literasi digital, literasi finansial atau keuangan dan literasi budaya.
Baca juga: Pengabdian Masyarakat FIA UI untuk tingkatkan literasi media sosial
Pada kesempatan yang sama Gubernur Sulsel HM Nurdin Abdullah mengatakan, pengentasan buta aksara di Sulsel sudah tuntas, sehingga ini mendukung peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM).
Berdasarkan data BPS Sulsel diketahui, tingkat IPM Sulsel pada 2018 mencapai 70,90 dengan status literasi tinggi tujuh kabupaten/kota diantaranya Kota Makassar, Kota Palopo dan Kabupaten Enrekang. Sedang lainnya terdapat 11 kabupaten satus sedang dan selebihnya enam kabupaten yang masih status rendah.
"Dengan kemampuan literasi yang meningkat, ini akan memberikan multiplier effect pada pertumbuhan ekonomi dan angka harapan hidup," katanya.
Seusai melakukan kegiatan seremonial, gubenur Sulsel dan Dirjen Paud dan Dikmas Haris Iskandar mendampingi mendikbud mengunjungi sejumlah stand pameran dari berbagai privinsi di Indonesia.
Baca juga: Membekali milenial menghadapi risiko ruang "online"
Baca juga: KPAI: Anak harus dicegah jadi korban-pelaku asusila di media sosial
Pewarta: Suriani Mappong
Editor: Muhammad Yusuf
Copyright © ANTARA 2019
Tags: