Nelayan keluhkan tumpahan batu bara di pesisir pantai Aceh Barat
7 September 2019 14:30 WIB
Petugas Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Aceh Barat meninjau limbah batu bara yang mencemari kawasan pantai di Desa Peunaga Rayeuk, Kecamatan Meureuboe, Aceh Barat, Aceh, Senin (2/9/2019). Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Aceh Barat akan menyurati dan memanggil perusahaan pertambangan batu bara PT Mifa Bersaudara dan perusahaan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) Nagan Raya untuk mempertanyakan soal pencemaran limbah batu bara di kawasan pantai tersebut. (Antara Aceh/Syifa Yulinnas)
Meulaboh (ANTARA) - Tumpahan material batu bara di garis pantai di kawasan Desa Peunaga Pasi dan Peunaga Cut Ujong, Kecamatan Meureubo, Kabupaten Aceh Barat hingga kini masih meresahkan masyarakat di wilayah itu.
"Masyarakat berharap tumpahan batu bara dari laut tersebut agar secepatnya dibersihkan, sehingga tidak berdampak terhadap aktivitas nelayan," kata Yulfermas Mirizal, tokoh pemuda Desa Peunaga Pasi, Meureubo, kepada ANTARA di Meulaboh, Aceh, Sabtu.
Menurutnya, dampak dari tumpahan material tambang tersebut kini menyebabkan nelayan dan warga yang biasanya mencari ikan di laut menjadi terganggu karena banyaknya batu bara di pesisir pantai.
Selama ini, lanjutnya, sebagian besar masyarakat di daerah ini mengandalkan laut sebagai sumber mata pencaharian, sumber pendapatan keluarga, dan ekonomi sehari-hari.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Aceh Barat, Mulyadi SHut kepada ANTARA mengatakan pihaknya sudah menyurati sejumlah perusahaan yang menggunakan tambang batu bara, agar segera dilakukan pembersihan.
Menurutnya, dampak dari tumpahan material batu bara tersebut diakui sangat dikeluhkan oleh masyarakat karena mengganggu aktivitas warga dan dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap kelestarian lingkungan, serta biota laut.
"Tumpahan material batu bara ini belum kami ketahui milik perusahaan mana, akan tetapi kami berharap agar secepatnya diatasi dan dilakukan pembersihan," kata Mulyadi menambahkan.
"Masyarakat berharap tumpahan batu bara dari laut tersebut agar secepatnya dibersihkan, sehingga tidak berdampak terhadap aktivitas nelayan," kata Yulfermas Mirizal, tokoh pemuda Desa Peunaga Pasi, Meureubo, kepada ANTARA di Meulaboh, Aceh, Sabtu.
Menurutnya, dampak dari tumpahan material tambang tersebut kini menyebabkan nelayan dan warga yang biasanya mencari ikan di laut menjadi terganggu karena banyaknya batu bara di pesisir pantai.
Selama ini, lanjutnya, sebagian besar masyarakat di daerah ini mengandalkan laut sebagai sumber mata pencaharian, sumber pendapatan keluarga, dan ekonomi sehari-hari.
Sementara itu, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK) Kabupaten Aceh Barat, Mulyadi SHut kepada ANTARA mengatakan pihaknya sudah menyurati sejumlah perusahaan yang menggunakan tambang batu bara, agar segera dilakukan pembersihan.
Menurutnya, dampak dari tumpahan material batu bara tersebut diakui sangat dikeluhkan oleh masyarakat karena mengganggu aktivitas warga dan dikhawatirkan akan berdampak buruk terhadap kelestarian lingkungan, serta biota laut.
"Tumpahan material batu bara ini belum kami ketahui milik perusahaan mana, akan tetapi kami berharap agar secepatnya diatasi dan dilakukan pembersihan," kata Mulyadi menambahkan.
Pewarta: Teuku Dedi Iskandar
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: