Pedagang kembali salat hajat berjamaah berdoa Tangkuban Parahu normal
7 September 2019 13:47 WIB
Sejumlah pedagang dan masyarakat melakukan salat hajat berjamaah di area gerbang Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu (7/9/2019). (ANTARA/Bagus Ahmad Rizaldi)
Bandung (ANTARA) - Ratusan pedagang yang merupakan masyarakat sekitar kembali melakukan Shalat Hajat berjamaah di area gerbang Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, Kabupaten Bandung Barat, Sabtu, dengan harapan Gunung tersebut dapat kembali normal setelah sebulan ditutup setelah erupsi.
Pengelola taman wisata (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, Ruslan mengatakan masyarakat telah beberapa kali melakukan kegiatan tersebut karena penutupan kawasan tersebut berdampak bagi pemasukan para pedagang.
"Shalat berjamaah kali ini ada juga diikuti santri-santri dari pesantren sekitar," kata Ruslan.
Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa hari ke belakang letusan freatik kawah Tangkuban Parahu sempat tinggi. Namun, menurut Ruslan, sejak dua hari ke belakang ada penurunan letusan.
Baca juga: Status Tangkuban Parahu masih Waspada, belum diturunkan
Baca juga: Bau belerang tercium warga Sukawana pasca-erupsi Tangkuban Parahu
Dengan Shalat dan doa bersama ini diharapkan aktivitas vulkanik Tangkuban Parahu dapat kembali normal. "Ledakannya sempat besar, tapi mungkin itu yang terakhir, dan semoga lebih baik," kata dia.
Sementara itu, koordinator pedagangan TWA Gunung Tangkuban Parahu Ishak Jeri mengatakan Shalat Hajat ini merupakan upaya masyarakat pedagang untuk meminta kepada Allah agar mereka bisa mencari nafkah seperti semula.
Diyakini, fenomena alam seperti itu tidak dapat dicegah. Masyarakat, kata dia, hanya bisa meminta kepada-Nya.
"Kita selama ini mengambil rezeki di Tangkuban Parahu dan Insya Allah kegiatan ini akan dilaksanakan selama tujuh hari," kata Ishak.*
Baca juga: Gempa Banten terekam oleh seismograf Tangkuban Parahu
Baca juga: Ridwan Kamil imbau warga ikuti jarak aman Tangkuban Parahu
Pengelola taman wisata (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, Ruslan mengatakan masyarakat telah beberapa kali melakukan kegiatan tersebut karena penutupan kawasan tersebut berdampak bagi pemasukan para pedagang.
"Shalat berjamaah kali ini ada juga diikuti santri-santri dari pesantren sekitar," kata Ruslan.
Berdasarkan pengamatan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), beberapa hari ke belakang letusan freatik kawah Tangkuban Parahu sempat tinggi. Namun, menurut Ruslan, sejak dua hari ke belakang ada penurunan letusan.
Baca juga: Status Tangkuban Parahu masih Waspada, belum diturunkan
Baca juga: Bau belerang tercium warga Sukawana pasca-erupsi Tangkuban Parahu
Dengan Shalat dan doa bersama ini diharapkan aktivitas vulkanik Tangkuban Parahu dapat kembali normal. "Ledakannya sempat besar, tapi mungkin itu yang terakhir, dan semoga lebih baik," kata dia.
Sementara itu, koordinator pedagangan TWA Gunung Tangkuban Parahu Ishak Jeri mengatakan Shalat Hajat ini merupakan upaya masyarakat pedagang untuk meminta kepada Allah agar mereka bisa mencari nafkah seperti semula.
Diyakini, fenomena alam seperti itu tidak dapat dicegah. Masyarakat, kata dia, hanya bisa meminta kepada-Nya.
"Kita selama ini mengambil rezeki di Tangkuban Parahu dan Insya Allah kegiatan ini akan dilaksanakan selama tujuh hari," kata Ishak.*
Baca juga: Gempa Banten terekam oleh seismograf Tangkuban Parahu
Baca juga: Ridwan Kamil imbau warga ikuti jarak aman Tangkuban Parahu
Pewarta: Bagus Ahmad Rizaldi
Editor: Erafzon Saptiyulda AS
Copyright © ANTARA 2019
Tags: