Jakarta (ANTARA) - Kepala Dinas Kehutanan Provinsi DKI Jakarta Suzi Marsitawati mengatakan acara Festival Flora dan Fauna (Flona) 2019 merupakan salah satu langkah yang dilakukan untuk menggenapi Ingub 66/2019 tentang pengendalian udara Jakarta.

"Acara ini merupakan bagian aksi mewujudkan Ingub 66/2019 karena lewat acara ini bersama- sama dengan warga kita mempromosikan teknologi hijau yang ramah lingkungan," kata Suzi dalam pembukaan acara Flona 2019 di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat, Jumat.

Baca juga: Gubernur: Jangan spekulasi terkait turunnya polusi Jakarta

Baca juga: Anies minta cerobong asap di Jakarta ditinjau lagi

Baca juga: Anies: pencopotan kain waring untuk tangani polusi

Baca juga: Gubernur: 2020 kendaraan umum beroperasi maksimal usia 10 tahun


Suzi juga mengatakan dalam acara Flona 2019 tanaman yang dapat mengurangi polusi menjadi sorotan.

"Para penjual yang ada di stan-stan kami pastikan menjual tanaman yang dapat mereduksi polusi seperti bougenvile dan sansevieria," ujar Suzi.

Selain mempromosikan tanaman yang dapat mereduksi polusi, acara Flona 2019 ini diharapkan dapat menjadi sarana edukasi bagi masyarakat DKI Jakarta.

Acara Flona 2019 digelar selama satu bulan di Lapangan Banteng, Jakarta Pusat mulai dari 6 September- 6 Oktober 2019. Terdapat 117 stan yang terdiri dari stan masing- masing suku dinas kehutanan di Provinsi DKI Jakarta, penjual tanaman, penjualan obat herbal, dan pedagang hewan peliharaan.

Tidak tertinggal berbagai hiburan mulai dari musik hingga kuliner disediakan dalam acara ini.