Shopee Liga 1 2019
Rapat evaluasi BOPI-PT LIB bahas sejumlah rekomendasi
6 September 2019 18:16 WIB
Ketua Umum Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) Richard Sam Bera seusai rapat evaluasi paruh pertama dengan PT LIB di Gedung Kemenpora, Jumat, (6/9/2019). (Asep Firmansyah)
Jakarta (ANTARA) - Rapat evaluasi paruh musim antara Badan Olahraga Profesional Indonesia (BOPI) bersama PT Liga Indonesia Baru (PT LIB) membahas sejumlah poin rekomendasi perbaikan penyelenggaraan kompetisi Liga 1 Indonesia.
BOPI yang diwakili Ketum Richard Sam Bera dan Manajer Kompetisi PT LIB Asep Saputra membahas poin-poin seperti jadwal liga, sanksi, kompetensi Panpel, hingga peningkatan kapasitas wasit.
"Ini semua kita bicarakan sebagai bentuk rekomendasi demi peningkatan penyelenggaraan kompetisi," ujar Richard seusai rapat evaluasi di Gedung Kemenpora, Jumat.
Untuk jadwal, BOPI meminta penyelenggara kompetisi agar mengantisipasi untuk tidak terjadi perubahan agenda. Pasalnya ketika terjadi perubahan jadwal, banyak pihak yang dirugikan.
Kemudian sanksi, Richard meminta kepada penyelenggara agar memberikan sanksi yang dapat memberikan efek jera, khususnya apabila dilakukan oleh suporter.
Apabila suporter hanya diberikan sanksi berupa denda atau pelarangan datang ke stadion, ternyata tidak memberikan efek jera. Contoh terbaru seperti pada laga Persik Kediri melawan PSIM.
"Kami mengetahui teman-teman suporter ini kalau hanya denda uang, tidak ada penonton itu, kurang efek jeranya," kata dia.
Sementara untuk kompetensi panitia pelaksana pertandingan, masih banyak ditemukan di sejumlah klub yang belum bisa bertindak secara profesional.
Hal itu tercermin dengan adanya laga tunda karena berbenturan agenda atau tidak mendapat rekomendasi menggelar pertandingan dari pihak aparat kepolisian setempat.
"Kita sorot kepemimpinan Panpel yang harus memiliki kapasitas orang-orangnya dan lebih siap dalam menghadapi berbagai hal dalam penyelenggaraan termasuk komunikasi kepada polisi lokal," ujar dia.
Sementara itu, Manajer Kompetisi PT LIB Asep Saputra mengatakan masukan yang diberikan BOPI sudah sejalan dengan evaluasi rutin operator liga dan federasi.
Rekomendasi dari BOPI tentunya akan memperkuat PT LIB dan PSSI untuk terus menciptakan kompetisi liga Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Sejak awal memang kita sudah komitmen, sebelum kompetisi dan keluarnya izin serta lain-lain. Kita juga akan ada evaluasi secara berkala dan ini pas di paruh musim liga satu dan sinkron juga dengan apa yang kita evaluasi bersama 18 klub liga satu," kata dia.
BOPI yang diwakili Ketum Richard Sam Bera dan Manajer Kompetisi PT LIB Asep Saputra membahas poin-poin seperti jadwal liga, sanksi, kompetensi Panpel, hingga peningkatan kapasitas wasit.
"Ini semua kita bicarakan sebagai bentuk rekomendasi demi peningkatan penyelenggaraan kompetisi," ujar Richard seusai rapat evaluasi di Gedung Kemenpora, Jumat.
Untuk jadwal, BOPI meminta penyelenggara kompetisi agar mengantisipasi untuk tidak terjadi perubahan agenda. Pasalnya ketika terjadi perubahan jadwal, banyak pihak yang dirugikan.
Kemudian sanksi, Richard meminta kepada penyelenggara agar memberikan sanksi yang dapat memberikan efek jera, khususnya apabila dilakukan oleh suporter.
Apabila suporter hanya diberikan sanksi berupa denda atau pelarangan datang ke stadion, ternyata tidak memberikan efek jera. Contoh terbaru seperti pada laga Persik Kediri melawan PSIM.
"Kami mengetahui teman-teman suporter ini kalau hanya denda uang, tidak ada penonton itu, kurang efek jeranya," kata dia.
Sementara untuk kompetensi panitia pelaksana pertandingan, masih banyak ditemukan di sejumlah klub yang belum bisa bertindak secara profesional.
Hal itu tercermin dengan adanya laga tunda karena berbenturan agenda atau tidak mendapat rekomendasi menggelar pertandingan dari pihak aparat kepolisian setempat.
"Kita sorot kepemimpinan Panpel yang harus memiliki kapasitas orang-orangnya dan lebih siap dalam menghadapi berbagai hal dalam penyelenggaraan termasuk komunikasi kepada polisi lokal," ujar dia.
Sementara itu, Manajer Kompetisi PT LIB Asep Saputra mengatakan masukan yang diberikan BOPI sudah sejalan dengan evaluasi rutin operator liga dan federasi.
Rekomendasi dari BOPI tentunya akan memperkuat PT LIB dan PSSI untuk terus menciptakan kompetisi liga Indonesia ke arah yang lebih baik.
"Sejak awal memang kita sudah komitmen, sebelum kompetisi dan keluarnya izin serta lain-lain. Kita juga akan ada evaluasi secara berkala dan ini pas di paruh musim liga satu dan sinkron juga dengan apa yang kita evaluasi bersama 18 klub liga satu," kata dia.
Pewarta: Asep Firmansyah
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2019
Tags: