Jakarta (ANTARA) - Kepala Kepolisian Sektor Metro (Polsektro) Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono mengungkapkan modus para preman yang memalak pengguna mobil di Pasar Tasik, Tanah Abang, yang viral lewat media sosial.
"Ketika bubaran pedagang Pasar Tasik, mereka sengaja menyetop, kemudian membantu memperlancar arus lalu lintas dengan minta imbalan," kata Kapolsek Tanah Abang AKBP Lukman Cahyono.
Polisi menetapkan empat tersangka dalam aksi premanisme yang viral melalui video yang beredar media sosial.
Aksi premanisme dilakukan oleh mereka selama 1 tahun, beberapa di antara tersangka adalah residivis.
Baca juga: Polsek Tanah Abang tangkap 10 orang kasus premanisme di Pasar Tasik
Baca juga: Kericuhan Tanah Abang dipicu preman kehilangan potensi pendapatan
Mereka sering memeras pedagang yang berjualan di Pasar Tasik, satu mobil dipatok membayar sekitar Rp20 ribu sampai Rp25 ribu.
Keempat tersangka tersebut berinisial T (22), MIA (21), MNH (26), dan S (40). Merka adalah tunawisma dan tidak memiliki pekerjaan.
Ditemukan uang sejumlah berkisar Rp50.000-Rp90.000 dengan pecahan uang Rp2000 dan Rp500 sebagai barang bukti kejadian pemerasan uang yang dilakukan para tersangka.
Sebelumnya, pada Kamis (5/9) beredar video di media sosial yang menunjukkan para preman tersebut menarik pungutan liar usai membantu pengguna mobil mengeluarkan mobilnya yang diparkirkan.
Para pelaku dijerat Pasal 368 KUHP tentang tindak pidana pemerasan dengan hukuman penjara di atas 5 tahun.
Polisi ungkap modus preman Tanah Abang yang viral lewat media sosial
6 September 2019 15:12 WIB
Petugas memasang rambu-rambu pemberhentian bus di kawasan Tanah Abang, Jakarta, Kamis (21-12-2017). ANTARA/Galih Pradipta
Pewarta: Livia Kristianti
Editor: D.Dj. Kliwantoro
Copyright © ANTARA 2019
Tags: