Jakarta (ANTARA) - Beberapa siswa Kelas VII Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 1 Gorontalo membuat alat pembelah durian untuk memudahkan upaya membuka buah dengan kulit keras berlekuk tajam itu.

"Berawal dari sebuah ide, para siswa lalu melakukan penelitian selama tiga pekan," kata Pembina Karya Ilmiah Remaja MTsN 1 Kota Gorontalo Ofyan Nakoda dalam siaran pers Kementerian Agama yang diterima di Jakarta, Jumat.

Ia mengatakan, alat pembelah durian sederhana itu masih dioperasikan secara manual, namun kegunaannya lebih efektif dan efisien ketimbang parang untuk membuka kulit durian.

Kepala MTs Negeri 1 Kota Gorontalo Karjainto berharap budaya riset di madrasahnya terus tumbuh dan membuahkan hasil yang bermanfaat.

"Dengan riset ini, siswa akan mempunyai pengalaman melakukan penelitian ilmiah dengan langkah-langkah sistematis dan nantinya ketika mereka duduk di bangku perkuliahan, kebiasaan-kebiasaan ini akan dipergunakan," katanya.

Baca juga:
Tim robotic MAN Kudus raih penghargaan di Thailand ​​​​​​​Madrasah Technotura melaju ke kompetisi robot di AS