Bogor sering hujan, Korem Suryakancana luncurkan rumah pengering
5 September 2019 19:55 WIB
Rumah Pengering Suryakancana saat dipamerkan di Lapangan Tenis Korem 061/Suryakancana, Kota Bogor, Jawa Barat, Kamis (5/9/2019). (ANTARA/M Fikri Setiawan).
Bogor (ANTARA) - Korem 061/Suryakancana, meluncurkan teknologi pertanian bernama 'Rumah Pengering Suryakancana' sebagai solusi bagi para petani Bogor, Jawa Barat untuk mengeringkan hasil pertanian padi saat musim hujan.
"Proses pengeringan sebelum menggiling jadi penentu kualitas hasil. Nah Bogor sering hujan, proses pengeringan hasil tani jadi terganggu. Ini yang mendasari dibuatnya Rumah Pengering," ujar Komandan Korem 061/Suryakancana, Kolonel Inf Novi Helmy Prasetya saat peluncuran di Makorem 061/Suryakancana, Kota Bogor, Kamis.
Tekologi hasil kerja sama dengan PT Agricon Sentra Agribisnis Indonesia (ASABI) anak perusahaan PT Agricon itu merupakan rumah kaca yang menghasilkan panas, sehingga mampu mengeringkan biji-bijian dari mulai coklat, kopi, jagung dan lain-lain.
Menurut Novi, Korem 061/Suryakancana melalui Koramilnya kerap menerima keluhan dari petani Bogor ketika melakukan panen di musim hujan.
"Para petani membutuhkan waktu lama untuk mengeringkan hasil panennya. Belum lagi, jika pengeringan tidak sempurna, kualitas produknya akan menurun," katanya.
Sementara itu, General Manager (GM) PT ASABI Atang Komara berharap alat yang diluncurkannya dapat mengefisienkan proses pengeringan saat hujan.
"Rata-rata gabah padi punya kadar air 24 sampai 25 persen. Maka pascapanen itu harus disegerakan. Karena 30 menit pertama setelah panen, masa penurunan kadar air drastis sampai delapan persen. Nggak aneh ada gabah yang warnanya hitam, itu karena proses pengeringan nggak maksimal," paparnya.
Di samping itu, ia berharap inovasinya ini disambut baik oleh Pemerintah Daerah (Pemda) di Bogor. Pasalnya, menurut Atang masalah pertanian erat kaitannya dengan kepedulian Pemerintah.
"Proses pengeringan sebelum menggiling jadi penentu kualitas hasil. Nah Bogor sering hujan, proses pengeringan hasil tani jadi terganggu. Ini yang mendasari dibuatnya Rumah Pengering," ujar Komandan Korem 061/Suryakancana, Kolonel Inf Novi Helmy Prasetya saat peluncuran di Makorem 061/Suryakancana, Kota Bogor, Kamis.
Tekologi hasil kerja sama dengan PT Agricon Sentra Agribisnis Indonesia (ASABI) anak perusahaan PT Agricon itu merupakan rumah kaca yang menghasilkan panas, sehingga mampu mengeringkan biji-bijian dari mulai coklat, kopi, jagung dan lain-lain.
Menurut Novi, Korem 061/Suryakancana melalui Koramilnya kerap menerima keluhan dari petani Bogor ketika melakukan panen di musim hujan.
"Para petani membutuhkan waktu lama untuk mengeringkan hasil panennya. Belum lagi, jika pengeringan tidak sempurna, kualitas produknya akan menurun," katanya.
Sementara itu, General Manager (GM) PT ASABI Atang Komara berharap alat yang diluncurkannya dapat mengefisienkan proses pengeringan saat hujan.
"Rata-rata gabah padi punya kadar air 24 sampai 25 persen. Maka pascapanen itu harus disegerakan. Karena 30 menit pertama setelah panen, masa penurunan kadar air drastis sampai delapan persen. Nggak aneh ada gabah yang warnanya hitam, itu karena proses pengeringan nggak maksimal," paparnya.
Di samping itu, ia berharap inovasinya ini disambut baik oleh Pemerintah Daerah (Pemda) di Bogor. Pasalnya, menurut Atang masalah pertanian erat kaitannya dengan kepedulian Pemerintah.
Pewarta: M Fikri Setiawan
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2019
Tags: