Menlu RI, India bahas upaya capai target perdagangan 50 miliar dolar
5 September 2019 14:20 WIB
Menteri Luar Negeri Indonesia Retno Marsudi (kanan) menyambut kedatangan Menteri Negara Urusan Eksternal India Subrahmanyam Jaishankar (kiri) untuk melakukan pertemuan di Gedung Pancasila, Kementerian Luar Negeri, Jakarta, Kamis (5/9/2019). ANTARA FOTO/Galih Pradipta/foc/pri
Jakarta (ANTARA) - Menteri Luar Negeri RI Retno Marsudi dan Menteri Luar Negeri India Subrahmanyam Jaishankar membahas upaya pencapaian target perdagangan 50 miliar dolar AS pada 2025.
“Menyangkut kerja sama ekonomi, kami menegaskan kembali pentingnya mencapai target perdagangan bilateral sebesar 50 miliar dolar AS melalui perluasan akses pasar,” kata Menlu Retno usai pertemuan bilateral dengan Menlu Jaishankar di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan pentingnya kedua negara untuk menghilangkan hambatan perdagangan, baik tarif maupun non-tarif.
Dalam pertemuan di sela-sela KTT G20 di Osaka, Juni lalu, Presiden Jokowi secara khusus meminta PM Modi untuk menaruh perhatian terhadap penerapan tariff impor baru terhadap ekspor kelapa sawit Indonesia pada awal Januari 2019.
Baca juga: Indonesia-India bahas isu ekonomi dan maritim
Baca juga: Pelaku usaha sawit harapkan terobosan negosiasi dagang ke India
Presiden Jokowi menuturkan, menteri perdagangan kedua negara perlu terus melanjutkan pembahasan guna mencapai win-win solution, termasuk proposal trade-off minyak sawit dengan komoditas lainnya.
Merespons permintaan tersebut, Menlu Jaishankar menyatakan siap bekerjasama dengan Indonesia untuk mewujudkan keseimbangan dan perdagangan berkelanjutan dengan memberikan akses pasar yang lebih besar bagi produk barang dan jasa Indonesia.
“Kami sepakat bahwa kedua negara akan responsif terhadap kebutuhan pihak lain dalam konteks itu (pencapaian target perdagangan),” ujar Jaishankar.
Saat ini, India merupakan negara pengimpor minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar dunia, salah satunya dari Indonesia.
Baca juga: Indonesia, India bahas permasalahan kekonsuleran
Baca juga: Dubes India yakin negaranya akan dukung Indonesia ke Dewan HAM PBB
“Menyangkut kerja sama ekonomi, kami menegaskan kembali pentingnya mencapai target perdagangan bilateral sebesar 50 miliar dolar AS melalui perluasan akses pasar,” kata Menlu Retno usai pertemuan bilateral dengan Menlu Jaishankar di Jakarta, Kamis.
Sebelumnya, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dalam pertemuan dengan Perdana Menteri India Narendra Modi menyampaikan pentingnya kedua negara untuk menghilangkan hambatan perdagangan, baik tarif maupun non-tarif.
Dalam pertemuan di sela-sela KTT G20 di Osaka, Juni lalu, Presiden Jokowi secara khusus meminta PM Modi untuk menaruh perhatian terhadap penerapan tariff impor baru terhadap ekspor kelapa sawit Indonesia pada awal Januari 2019.
Baca juga: Indonesia-India bahas isu ekonomi dan maritim
Baca juga: Pelaku usaha sawit harapkan terobosan negosiasi dagang ke India
Presiden Jokowi menuturkan, menteri perdagangan kedua negara perlu terus melanjutkan pembahasan guna mencapai win-win solution, termasuk proposal trade-off minyak sawit dengan komoditas lainnya.
Merespons permintaan tersebut, Menlu Jaishankar menyatakan siap bekerjasama dengan Indonesia untuk mewujudkan keseimbangan dan perdagangan berkelanjutan dengan memberikan akses pasar yang lebih besar bagi produk barang dan jasa Indonesia.
“Kami sepakat bahwa kedua negara akan responsif terhadap kebutuhan pihak lain dalam konteks itu (pencapaian target perdagangan),” ujar Jaishankar.
Saat ini, India merupakan negara pengimpor minyak kelapa sawit mentah (CPO) terbesar dunia, salah satunya dari Indonesia.
Baca juga: Indonesia, India bahas permasalahan kekonsuleran
Baca juga: Dubes India yakin negaranya akan dukung Indonesia ke Dewan HAM PBB
Pewarta: Yashinta Difa Pramudyani
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: