Jakarta (ANTARA) - Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri menyelenggarakan seminar internasional dengan tema "Strategi Peningkatan Diplomasi Ekonomi Indonesia dengan Aliansi Pasifik" di STP Nusa Dua Bali, Kamis.

Siaran pers Badan Pengkajian dan Pengembangan Kebijakan Kementerian Luar Negeri diterima di Jakarta, Kamis, menyebutkan penyelenggaraan seminar untuk memperkuat diplomasi ekonomi dalam rangka mendukung pertumbuhan ekonomi yang memberi dampak bagi rakyat dan kemandirian ekonomi nasional dengan negara-negara Aliansi Pasifik.

Seminar tersebut dihadiri oleh Duta Besar negara-negara anggota Aliansi Pasifik yaitu Chile, Kolombia, Meksiko dan Peru dan negara-negara calon associate member yaitu Australia, Kanada, Selandia Baru dan Singapura.

Latar belakang diadakannya seminar tersebut adalah bahwa Aliansi Pasifik yang saat ini berada di peringkat ke-7 ekonomi dunia dan diperkirakan pada tahun 2020 akan menempati posisi ke-5.

Dengan populasi sebesar 217 juta orang, PDB per kapitanya mencapai lebih dari 17.500 dolar AS.

Para negara anggota Aliansi Pasifik (PA) juga terbuka untuk upaya joint ventures, investasi, entrepreneurship dan inovasi di berbagai bidang.

Selain itu, berdasarkan peringkat Ease of Doing Business World Bank, empat negara anggota PA memiliki business environment yang cukup baik di kawasan Amerika Latin.

Jumlah nilai ekspor Indonesia ke kawasan PA pada tahun 2017 menunjukan nilai 1,43 miliar dolar AS atau meningkat 15 persen (1,24 miliar dolar AS) dibandingkan tahun 2016.

Sedangkan jumlah nilai impor Indonesia dari kawasan PA tahun 2017 adalah sebesar 418,7 juta dolar AS atau meningkat 27,7 persen (327,8 juta dolar AS) dibandingkan impor tahun 2016.

Neraca perdagangan Indonesia menunjukkan nilai surplus sebesar 915,2 juta dolar AS (2016) dan 1,01 miliar dolar AS (2017).

Penyelenggaraan seminar internasional tersebut diharapkan dapat membahas hambatan, risiko dan peluang serta potensi untuk memanfaatkan Aliansi Pasifik secara optimal melalui dengan strategi diplomasi ekonomi yang tepat.

Indonesia yang saat ini telah menjadi negara observer dalam Aliansi Pasifik diharapkan dapat meningkatkan strategi diplomasi ekonomi untuk dapat menjadi associate member di AP.

Baca juga: Ekuador dipimpin Moreno akan bergabung dengan Aliansi Pasifik
Baca juga: Indonesia-Kuwait sepakati transaksi bisnis senilai Rp184,5 miliar
Baca juga: Diplomasi ekonomi jaring peluang devisa sektor penerbangan Vietnam