Indonesia siap perkuat kerja sama perikanan dengan Malaysia
5 September 2019 08:04 WIB
Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan KKP Sjarief Widjaja (kanan) saat menerima kunjungan kerja Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia Dato Salahuddin bin Ayub (kiri) di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Jakarta, Rabu (4/9/2019). ANTARA/Dokumentasi KKP
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia siap memperkuat kerja sama di berbagai bidang dalam sektor kelautan dan perikanan dengan Malaysia, yang selama ini sudah terjalin dengan baik.
"Hubungan diplomatik dan ekonomi antara Indonesia dan Malaysia telah berjalan dengan baik, kita tentunya sama-sama berharap bahwa hubungan bilateral yang baik ini dapat terus berlanjut," kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Kepala BRSDM KKP mengemukakan hal tersebut saat mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan menerima kunjungan kerja Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia Dato Salahuddin bin Ayub di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Sjarief mencontohkan, kerja sama yang sudah terjalin baik seperti dalam hal pemberantasan illegal, unreported, unregulated (IUU) fishing.
Ia juga menyampaikan upaya Indonesia dalam memberantas IUU fishing yang telah membuahkan hasil positif. Hal itu dibuktikan dengan kenaikan stok ikan dari 7,3 juta ton di tahun 2013 ke 12,54 juta ton di tahun 2017, peningkatan konsumsi ikan per kapita dari 33,89 kg/kapita pada tahun 2012 menjadi 46,49 kg/kapita di tahun 2017.
Selain itu, ujar dia, kenaikan produk domestik bruto (PDB) yang selalu berada di atas PDB nasional sejak tahun 2014.
Sjarief pun berharap kerja sama bilateral Indonesia dan Malaysia bidang kelautan dan perikanan terkait pemberantasan IUU Fishing dapat semakin diperkuat.
Di samping itu, Sjarief mengungkapkan pentingnya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, melalui kerja sama pengembangan SDM antara Indonesia dengan Malaysia.
"Kerja sama peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia ini akan menjadi semakin penting dalam menghadapi tantangan dan meraih peluang investasi di bidang kelautan dan perikanan," ujarnya.
Sjarief pun turut mengapresiasi Malaysia atas investasi yang sudah dilakukan di Indonesia.
Pertemuan ini merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, pada 10 Juli 2019, mengunjungi parlemen Malaysia dan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Dalam Negeri Malaysia dan Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia.
Dalam kunker tersebut, membuahkan kesepakatan akan perlunya kerja sama bilateral di bidang kelautan dan perikanan dalam bentuk komunike bersama dan nota kesepahaman.
Baca juga: Indonesia-Malaysia perkuat kerja sama sektor perikanan
Baca juga: KKP tangkap kapal ikan ilegal asal Malaysia
Baca juga: KKP-Kemenlu bersinergi pulangkan lima nelayan dari Malaysia
"Hubungan diplomatik dan ekonomi antara Indonesia dan Malaysia telah berjalan dengan baik, kita tentunya sama-sama berharap bahwa hubungan bilateral yang baik ini dapat terus berlanjut," kata Kepala Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan (BRSDM) KKP Sjarief Widjaja dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Kamis.
Kepala BRSDM KKP mengemukakan hal tersebut saat mewakili Menteri Kelautan dan Perikanan menerima kunjungan kerja Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia Dato Salahuddin bin Ayub di Balai Besar Riset Budidaya Laut dan Penyuluhan Perikanan, Jakarta, Rabu (4/9/2019).
Sjarief mencontohkan, kerja sama yang sudah terjalin baik seperti dalam hal pemberantasan illegal, unreported, unregulated (IUU) fishing.
Ia juga menyampaikan upaya Indonesia dalam memberantas IUU fishing yang telah membuahkan hasil positif. Hal itu dibuktikan dengan kenaikan stok ikan dari 7,3 juta ton di tahun 2013 ke 12,54 juta ton di tahun 2017, peningkatan konsumsi ikan per kapita dari 33,89 kg/kapita pada tahun 2012 menjadi 46,49 kg/kapita di tahun 2017.
Selain itu, ujar dia, kenaikan produk domestik bruto (PDB) yang selalu berada di atas PDB nasional sejak tahun 2014.
Sjarief pun berharap kerja sama bilateral Indonesia dan Malaysia bidang kelautan dan perikanan terkait pemberantasan IUU Fishing dapat semakin diperkuat.
Di samping itu, Sjarief mengungkapkan pentingnya meningkatkan kapasitas sumber daya manusia, melalui kerja sama pengembangan SDM antara Indonesia dengan Malaysia.
"Kerja sama peningkatan kapasitas dan kompetensi sumber daya manusia ini akan menjadi semakin penting dalam menghadapi tantangan dan meraih peluang investasi di bidang kelautan dan perikanan," ujarnya.
Sjarief pun turut mengapresiasi Malaysia atas investasi yang sudah dilakukan di Indonesia.
Pertemuan ini merupakan kunjungan balasan setelah sebelumnya Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti, pada 10 Juli 2019, mengunjungi parlemen Malaysia dan melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Dalam Negeri Malaysia dan Menteri Pertanian dan Industri Asas Tani Malaysia.
Dalam kunker tersebut, membuahkan kesepakatan akan perlunya kerja sama bilateral di bidang kelautan dan perikanan dalam bentuk komunike bersama dan nota kesepahaman.
Baca juga: Indonesia-Malaysia perkuat kerja sama sektor perikanan
Baca juga: KKP tangkap kapal ikan ilegal asal Malaysia
Baca juga: KKP-Kemenlu bersinergi pulangkan lima nelayan dari Malaysia
Penerjemah: M Razi Rahman
Editor: Kelik Dewanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: