Seoul (ANTARA) - Penjualan mobil buatan Jepang menurun tajam di Korea Selatan sepanjang Agustus 2019, demikian diungkapkan data industri, Rabu, yang disebabkan oleh boikot konsumen terhadap kendaraan Jepang menyusul memburuknya hubungan diplomatik kedua negara.
Penjualan Toyota Motor Corp dan produsen mobil Jepang lainnya menukik sebesar 57 persen menjadi sebanyak 1.398 kendaraan sepanjang Agustus, menurun lebih jauh dibanding penurunan sebesar 17 persen pada Juli lalu.
Baca juga: Produsen otomotif Korsel minta subsidi mobil listrik China dihentikan
Keputusan Jepang pada Juli lalu untuk memperketat kontrol pada ekspor bahan yang digunakan Korea Selatan untuk membuat semikonduktor dan tampilan layar, menimbulkan reaksi konsumen di Korsel sehingga konsumen memboikot produk-produk Jepang seperti bir, pakaian, kendaraan serta tur ke negara tetangga itu.
Hubungan antara kedua sekutu AS itu telah memburuk menyusul tuntutan kompensasi Korea Selatan terhadap Jepang soal pekerja paksa Korea Selatan selama Perang Dunia Kedua.
Baca juga: Korsel perketat uji emisi diesel imbas insiden terbakarnya lusinan mobil BMW
Sebaliknya, penjualan Toyota produksi Korea Selatan turun 59 persen menjadi 542 pada Agustus dari tahun sebelumnya, sementara penjualan Honda Motor turun 81 persen menjadi hanya 138.
Lexus buatan Toyota, merek Jepang terlaris di Korea Selatan, dengan penjualan mencapai 603 kendaraan pada Agustus tahun lalu, atau naik 7,7 persen dari tahun sebelumnya, turun sebesar 39 persen pada Juli lalu.
Baca juga: Jepang hanya produksi mobil listrik dan hibrida pada 2050
Terpengaruh boikot, penjualan mobil Jepang turun drastis di Korsel
4 September 2019 21:09 WIB
Korsel minat produksi mobil listrik di Indonesia
Penerjemah: Atman Ahdiat
Editor: Mohamad Anthoni
Copyright © ANTARA 2019
Tags: