Mendag terus berupaya buka akses pasar perkuat manufaktur
4 September 2019 20:46 WIB
Gubernur BI Perry Warjiyo (kiri), Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution (tengah) dan Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan) dalam konferensi pers bertema "Pengembangan Industri Manufaktur untuk Meningkatkan Pertumbuhan Ekonomi secara Berkelanjutan dan Inklusif" di Jakarta, Rabu malam. (ANTARA/ Zubi Mahrofi)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan (Mendag) Enggartiasto Lukita akan terus berupaya untuk membuka akses pasar yang lebih besar melalui berbagai perjanjian perdagangan sehingga diharapkan dapat memperkuat kinerja industri manufaktur.
"Kalau manufaktur dan industri lain sudah ada, persoalannya bagaimana memasarkannya, yaitu dengan membuka akses pasar dengan berbagai perjanjian perdagangan yang kami lakukan. Ini dapat mengejar ekspor di tengah ketidakpastian permintaan dunia," ujar Enggartiasto Lukita usai Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia (Rakorpusda) di Jakarta, Rabu malam.
Saat ini, lanjut Mendag, pihaknya menargetkan dapat menyelesaikan tiga perjanjian dagang hingga akhir tahun ini sehingga turut mendorong kinerja ekspor dan investasi di Indonesia.
"Sampai hari ini, sudah ada 14 perjanjian perdagangan dalam kurun waktu tiga tahun, hingga akhir tahun ada tiga lagi, jadi totalnya ada17 perjanjian perdagangan," ucapnya.
Baca juga: Mendag: Kebijakan tidak mungkin senangkan berbagai pihak
Menurut dia, dengan melakukan perjanjian perdagangan dengan negara lain maka akan membuka akses pasar bagi produk-produk Indonesia.
Sementara itu dalam Rakorpusda disebutkan, salah satu langkah strategis untuk memperkuat kinerja industri manufaktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, berkelanjutan, dan inklusif, yakni mendukung promosi perdagangan dan investasi industri manufaktur melalui fasilitasi negosiasi untuk menjadi pemasok brand global.
Kemudian, percepatan ratifikasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA) dan negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement / IEU-CEPA).
Lalu, pemanfaatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Chili (Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement/ IC-CEPA). Penyelenggaraan West Java Investment Summit (IRU-RIRU-GIRU).
Kemudian pameran, misi dagang, serta business matching, antara lain Trade Expo Indonesia di Jakarta.
Baca juga: Ekonom sebut ekspor bisa digenjot bila manufaktur dibenahi
"Kalau manufaktur dan industri lain sudah ada, persoalannya bagaimana memasarkannya, yaitu dengan membuka akses pasar dengan berbagai perjanjian perdagangan yang kami lakukan. Ini dapat mengejar ekspor di tengah ketidakpastian permintaan dunia," ujar Enggartiasto Lukita usai Rapat Koordinasi Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, dan Bank Indonesia (Rakorpusda) di Jakarta, Rabu malam.
Saat ini, lanjut Mendag, pihaknya menargetkan dapat menyelesaikan tiga perjanjian dagang hingga akhir tahun ini sehingga turut mendorong kinerja ekspor dan investasi di Indonesia.
"Sampai hari ini, sudah ada 14 perjanjian perdagangan dalam kurun waktu tiga tahun, hingga akhir tahun ada tiga lagi, jadi totalnya ada17 perjanjian perdagangan," ucapnya.
Baca juga: Mendag: Kebijakan tidak mungkin senangkan berbagai pihak
Menurut dia, dengan melakukan perjanjian perdagangan dengan negara lain maka akan membuka akses pasar bagi produk-produk Indonesia.
Sementara itu dalam Rakorpusda disebutkan, salah satu langkah strategis untuk memperkuat kinerja industri manufaktur guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, berkelanjutan, dan inklusif, yakni mendukung promosi perdagangan dan investasi industri manufaktur melalui fasilitasi negosiasi untuk menjadi pemasok brand global.
Kemudian, percepatan ratifikasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia-Australia (Indonesia-Australia Comprehensive Economic Partnership Agreement/IA-CEPA) dan negosiasi Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Uni Eropa (Indonesia-European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement / IEU-CEPA).
Lalu, pemanfaatan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif antara Indonesia dan Chili (Indonesia-Chile Comprehensive Economic Partnership Agreement/ IC-CEPA). Penyelenggaraan West Java Investment Summit (IRU-RIRU-GIRU).
Kemudian pameran, misi dagang, serta business matching, antara lain Trade Expo Indonesia di Jakarta.
Baca juga: Ekonom sebut ekspor bisa digenjot bila manufaktur dibenahi
Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: