Sekali lagi, Pertamina imbau warga tidak gunakan elpiji subsidi
4 September 2019 19:48 WIB
PT Pertamina memberikan penghargaan kepada pengguna Bright Gas di Sukabumi, Jawa Barat pada Hari Konsumen. ANTARA/Aditya Rohman
Sukabumi, Jabar (ANTARA) - PT Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III kembali mengimbau warga khususnya kalangan menengah atas agar tidak lagi menggunakan LPG subsidi karena diperuntukan untuk warga kurang mampu (miskin).
"Sesuai peruntukannya elpiji 3 kilogram hanya untuk warga miskin, apalagi di tabung gas sudah terus imbauan tersebut. Maka warga berekonomi menengah dan atas alangkah baiknya meninggalkan kebiasaan menggunakan gas subsidi tersebut dan beralih ke Bright Gas 12 kilogram dan 5,5 kilogram," kata Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami di Sukabumi, Rabu.
Selain memberikan imbauan kepada warga, pihaknya juga mengedukasi pemilik hotel, rumah makan dan kafe supaya dalam mengoperasionalkan tempat usahanya seperti memasak tidak lagi menggunakan gas LPG.
Sales Area Manager (SAM) Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III wilayah Sukabumi Gustiar Widodo, mengatakan Bright Gas memiliki keunggulan karena teknologi valve atau katup pengaman ganda yang berfungsi mengurangi tekanan gas berlebih.
sehingga Bright Gas dua kali lebih aman dari pada tabung elpiji biasa. Produk berkualitas ini juga sudah dilengkapi dengan segel hologram, sehingga isinya lebih terjamin dan konsumen bisa langsung mengetahui apakah tabung elpiji tersebut asli atau tidak.
"Bright Gas dengan warna pink sehingga lebih menarik. Elpiji berkualitas ini juga menawarkan kenyamanan karena mudah dibawa dan pelanggan juga dapat menikmati layanan pesan antar melalui Contact Pertamina 1 500 000 atau melalui pembelian di outlet dan SPBU terdekat,” tambahnya.
Di sisi lain, bersamaan pada momen Hari Pelanggan Nasional Pertamina juga memberikan souvenir eksklusif bagi konsumen yang membeli Pertamax Series serta Bright Gas dengan aplikasi Link Aja.
Sebanyak 26 Pengusaha di bidang usaha kuliner mikro dan UKM, Restoran, serta usaha Laundry, memperoleh apresiasi dari Pertamina berupa plakat apresiasi serta pengisian ulang Bright Gas gratis selama satu tahun atau setara 1 Tabung Bright Gas 12 Kg/bulan.
"Sesuai peruntukannya elpiji 3 kilogram hanya untuk warga miskin, apalagi di tabung gas sudah terus imbauan tersebut. Maka warga berekonomi menengah dan atas alangkah baiknya meninggalkan kebiasaan menggunakan gas subsidi tersebut dan beralih ke Bright Gas 12 kilogram dan 5,5 kilogram," kata Unit Manager Communication Relations & CSR Pertamina MOR III Dewi Sri Utami di Sukabumi, Rabu.
Selain memberikan imbauan kepada warga, pihaknya juga mengedukasi pemilik hotel, rumah makan dan kafe supaya dalam mengoperasionalkan tempat usahanya seperti memasak tidak lagi menggunakan gas LPG.
Sales Area Manager (SAM) Pertamina Marketing Operation Region (MOR) III wilayah Sukabumi Gustiar Widodo, mengatakan Bright Gas memiliki keunggulan karena teknologi valve atau katup pengaman ganda yang berfungsi mengurangi tekanan gas berlebih.
sehingga Bright Gas dua kali lebih aman dari pada tabung elpiji biasa. Produk berkualitas ini juga sudah dilengkapi dengan segel hologram, sehingga isinya lebih terjamin dan konsumen bisa langsung mengetahui apakah tabung elpiji tersebut asli atau tidak.
"Bright Gas dengan warna pink sehingga lebih menarik. Elpiji berkualitas ini juga menawarkan kenyamanan karena mudah dibawa dan pelanggan juga dapat menikmati layanan pesan antar melalui Contact Pertamina 1 500 000 atau melalui pembelian di outlet dan SPBU terdekat,” tambahnya.
Di sisi lain, bersamaan pada momen Hari Pelanggan Nasional Pertamina juga memberikan souvenir eksklusif bagi konsumen yang membeli Pertamax Series serta Bright Gas dengan aplikasi Link Aja.
Sebanyak 26 Pengusaha di bidang usaha kuliner mikro dan UKM, Restoran, serta usaha Laundry, memperoleh apresiasi dari Pertamina berupa plakat apresiasi serta pengisian ulang Bright Gas gratis selama satu tahun atau setara 1 Tabung Bright Gas 12 Kg/bulan.
Pewarta: Aditia Aulia Rohman
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: