Tingkatkan pendapatan tambahan, Citilink luncurkan boarding pass baru
4 September 2019 18:20 WIB
Direktur Utama Maskapai Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo dalam peluncuran boarding pass baru di Jakarta, Rabu (4/9/2019). ANTARA/ Juwita Trisna Rahayu
Jakarta (ANTARA) - Maskapai berbiaya hemat Citilink Indonesia meluncurkan boarding pass dengan model baru yang merupakan upaya untuk meningkatkan pendapatan pedukung (ancillary revenue).
Direktur Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo dalam peluncuran di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya upaya meningkatkan pendapatan pendukung dengan cara memanfaatkan ruang komersial dalam “boarding pass” yang dikerjasamakan dengan sejumlah pihak ketiga, dalam hal ini, Traveloka, Tokopedia dan Tiket.com.
“Salah satunya untuk meningkatkan ancillary revenue yang sangat potensial selain revenue stream dari pengangkutan penumpang barang dan kargo,” katanya.
Di balik “boarding pass” tersebut terdapat QR Code di mana pelanggan bisa memindai dan bagi yang beruntung akan mendapatkan hadiah cuma-cuma, mulai dari suvenir hingga tiket penerbangan yang tersambung ke laman Citilink Indonesia di gawai penumpang.
Selain itu, Juliandra menambahkan, dengan adanya boarding pass baru tersebut memberikan ruang sehingga para mitra bisa berinteraksi langsung dengan calon penumpang.
Di sisi lain, peluncuran “boarding pass” yang baru juga sebagai upaya untuk mewujudkan Citilink sebagai maskapai digital untuk meningkatkan layanan dan mendorong efisiensi.
“Boarding pass juga menjadi ruang promosi bagi mitra bisnis Citilink dan memberi manfaat bagi pelanggan Citilink agar bisa berinteraksi untuk mendapatkan akses digital,” katanya.
Dalam kesempatan sama, Direktur Niaga Citilink Indonesia Benny Rustanto mengatakan bahwa “boarding pass” baru ini merupakan bentuk komitmen Citilink Indonesia dalam memberikan pengalaman baru bagi penumpang lewat inovasi berteknologi digital.
“Selain itu hadirnya media komunikasi boarding pass baru ini juga sejalan dengan visi perusahaan menjadi maskapai modern dengan basis digital” kata Benny.
Ia menyebutkan hingga akhir 2019, pihaknya menargetkan pendapatan dukungan bisa mencapai 20 persen.
“Ke depan, potensi ancillary revenue Citilink cukup tinggi sehingga kami harus lebih banyak melakukan inovasi dalam menciptakan produk, salah satunya boarding pass sebagai media komunikasi baru ini. Kami membuka peluang kepada mitra lain yang ingin memberikan pengalaman visual dan digital kepada penumpang Citilink Indonesia melalui media komunikasi baru ini,” tambah Benny.
Boarding pass Citilink Indonesia versi baru ini akan mulai diaplikasikan per tanggal 5 Oktober 2019 di 25 Bandara di Indonesia dan secara bertahap akan diterapkan di seluruh Bandara di mana rute Citilink Indonesia berada di dalamnya.
Ke depannya Garuda Indonesia juga akan menerapkan konsep baru “boarding pass” ini sebagai bagian dari komitmen Garuda Indonesia dalam menghadirkan pengalaman penerbangan yang semakin interaktif dengan berbagai penawaran nilai tambah bagi pelanggan.
Hal ini juga sebagai bagian dari upaya Garuda Indonesia untuk meningkatkan pendapatan lewat pendapatan dukungan (ancillary revenue) selain dari tiket penumpang dan kargo.
Direktur Citilink Indonesia Juliandra Nurtjahjo dalam peluncuran di Jakarta, Rabu, mengatakan pihaknya upaya meningkatkan pendapatan pendukung dengan cara memanfaatkan ruang komersial dalam “boarding pass” yang dikerjasamakan dengan sejumlah pihak ketiga, dalam hal ini, Traveloka, Tokopedia dan Tiket.com.
“Salah satunya untuk meningkatkan ancillary revenue yang sangat potensial selain revenue stream dari pengangkutan penumpang barang dan kargo,” katanya.
Di balik “boarding pass” tersebut terdapat QR Code di mana pelanggan bisa memindai dan bagi yang beruntung akan mendapatkan hadiah cuma-cuma, mulai dari suvenir hingga tiket penerbangan yang tersambung ke laman Citilink Indonesia di gawai penumpang.
Selain itu, Juliandra menambahkan, dengan adanya boarding pass baru tersebut memberikan ruang sehingga para mitra bisa berinteraksi langsung dengan calon penumpang.
Di sisi lain, peluncuran “boarding pass” yang baru juga sebagai upaya untuk mewujudkan Citilink sebagai maskapai digital untuk meningkatkan layanan dan mendorong efisiensi.
“Boarding pass juga menjadi ruang promosi bagi mitra bisnis Citilink dan memberi manfaat bagi pelanggan Citilink agar bisa berinteraksi untuk mendapatkan akses digital,” katanya.
Dalam kesempatan sama, Direktur Niaga Citilink Indonesia Benny Rustanto mengatakan bahwa “boarding pass” baru ini merupakan bentuk komitmen Citilink Indonesia dalam memberikan pengalaman baru bagi penumpang lewat inovasi berteknologi digital.
“Selain itu hadirnya media komunikasi boarding pass baru ini juga sejalan dengan visi perusahaan menjadi maskapai modern dengan basis digital” kata Benny.
Ia menyebutkan hingga akhir 2019, pihaknya menargetkan pendapatan dukungan bisa mencapai 20 persen.
“Ke depan, potensi ancillary revenue Citilink cukup tinggi sehingga kami harus lebih banyak melakukan inovasi dalam menciptakan produk, salah satunya boarding pass sebagai media komunikasi baru ini. Kami membuka peluang kepada mitra lain yang ingin memberikan pengalaman visual dan digital kepada penumpang Citilink Indonesia melalui media komunikasi baru ini,” tambah Benny.
Boarding pass Citilink Indonesia versi baru ini akan mulai diaplikasikan per tanggal 5 Oktober 2019 di 25 Bandara di Indonesia dan secara bertahap akan diterapkan di seluruh Bandara di mana rute Citilink Indonesia berada di dalamnya.
Ke depannya Garuda Indonesia juga akan menerapkan konsep baru “boarding pass” ini sebagai bagian dari komitmen Garuda Indonesia dalam menghadirkan pengalaman penerbangan yang semakin interaktif dengan berbagai penawaran nilai tambah bagi pelanggan.
Hal ini juga sebagai bagian dari upaya Garuda Indonesia untuk meningkatkan pendapatan lewat pendapatan dukungan (ancillary revenue) selain dari tiket penumpang dan kargo.
Pewarta: Juwita Trisna Rahayu
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: