SKK Migas terapkan empat langkah efisiensi usaha
4 September 2019 17:15 WIB
Menteri ESDM Ignasius Jonan (tengah) berbincang dengan Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto (kedua kanan), Vice President Indonesian Petroleum Association (IPA) Louise M McKenzie (kedua kiri), Bij Agarwal (kanan) dan Plt Dirjen MIgas Kementerian ESDM Joko Siswanto (kiri) seusai pembukaan Konvensi dan Pameran IPA ke-43 Tahun 2019 di Jakarta, Rabu (4/9/2019). . ANTARA FOTO/Nova Wahyudi/foc.
Jakarta (ANTARA) - Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) saat ini menerapkan empat langkah guna efisiensi usaha di industri tersebut.
"Ada empat langkah yang kami lakukan," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam konferensi pers usai pembukaan The 43rd IPA Convention and Exhibition di Jakarta, Rabu.
Langkah tersebut sesuai dengan tuntutan pemerintah yang menginginkan efisiensi dalam upaya investasi dan pengembangan usaha migas di tanah air.
Menurut Dwi, empat langkah itu yang pertama adalah membentuk sinergitas investasi dengan membangun kluster-kluster pengembangan blok migas, kedua pengadaan bersama berbagai barang yang menjadi kebutuhan para kontraktor.
"Belanja lebih banyak barang selalu lebih murah, selain itu pemanfaatan infrastruktur secara bersama akan menekan biaya," katanya.
Upaya ketiga adalah pembuatan kontrak jangka panjang bagi investor, dan keempat penggunaan teknologi terbaik.
Dwi juga menyatakan investasi sangat dibutuhkan mengingat potensi minyak dan gas di Indonesia cukup besar yang belum tergarap. Dari 128 cekungan yang ada, baru 54 yang dikerjakan.
"Dari 54 itu pun baru 18 yang sudah produksi," katanya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan saat membuka The 43rd IPA Convention and Exhibition 2019 menyatakan pemerintah menekankan pentingnya efisiensi dalam usaha industri migas untuk menarik investasi sebesar-besarnya dari perusahaan di berbagai belahan dunia masuk ke Indonesia.
Ia juga menyambut baik pernyataan Presiden IPA Louise M. McKenzie bahwa asosiasi itu akan terus bekerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan investasi di industri migas.
The 43rd IPA Convention and Exhibition 2019 yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, 4-6 September, diikuti oleh berbagai perusahaan migas dalam dan luar negeri, di antaranya Pertamina, INPEX, British Petroleum, Petronas, dan sebagainya.
Baca juga: SKK Migas ingin bangun komunitas lewat Migas Centre
Baca juga: Bupati Anambas harap Bandara Matak dibuka untuk wisman
"Ada empat langkah yang kami lakukan," kata Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto dalam konferensi pers usai pembukaan The 43rd IPA Convention and Exhibition di Jakarta, Rabu.
Langkah tersebut sesuai dengan tuntutan pemerintah yang menginginkan efisiensi dalam upaya investasi dan pengembangan usaha migas di tanah air.
Menurut Dwi, empat langkah itu yang pertama adalah membentuk sinergitas investasi dengan membangun kluster-kluster pengembangan blok migas, kedua pengadaan bersama berbagai barang yang menjadi kebutuhan para kontraktor.
"Belanja lebih banyak barang selalu lebih murah, selain itu pemanfaatan infrastruktur secara bersama akan menekan biaya," katanya.
Upaya ketiga adalah pembuatan kontrak jangka panjang bagi investor, dan keempat penggunaan teknologi terbaik.
Dwi juga menyatakan investasi sangat dibutuhkan mengingat potensi minyak dan gas di Indonesia cukup besar yang belum tergarap. Dari 128 cekungan yang ada, baru 54 yang dikerjakan.
"Dari 54 itu pun baru 18 yang sudah produksi," katanya.
Sebelumnya, Menteri ESDM Ignasius Jonan saat membuka The 43rd IPA Convention and Exhibition 2019 menyatakan pemerintah menekankan pentingnya efisiensi dalam usaha industri migas untuk menarik investasi sebesar-besarnya dari perusahaan di berbagai belahan dunia masuk ke Indonesia.
Ia juga menyambut baik pernyataan Presiden IPA Louise M. McKenzie bahwa asosiasi itu akan terus bekerjasama dengan pemerintah Indonesia untuk meningkatkan investasi di industri migas.
The 43rd IPA Convention and Exhibition 2019 yang dijadwalkan berlangsung selama tiga hari, 4-6 September, diikuti oleh berbagai perusahaan migas dalam dan luar negeri, di antaranya Pertamina, INPEX, British Petroleum, Petronas, dan sebagainya.
Baca juga: SKK Migas ingin bangun komunitas lewat Migas Centre
Baca juga: Bupati Anambas harap Bandara Matak dibuka untuk wisman
Pewarta: John Nikita S
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2019
Tags: