PLN dorong pertumbuhan pengguna industri di Jatim
4 September 2019 16:42 WIB
General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Bob Saril (kanan) bersama Direktur Administrasi PT Cheil Jedang Indonesia, Imam Nachrawi saat berada di Pabrik PT Cheil Jedang Indonesia, Pasuruan, Jatim, Rabu (4/9) (Antara / Abdul Malik Ibrahim)
Surabaya (ANTARA) - PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur terus mendorong pertumbuhan pengguna listrik industri di wilayah itu, karena kontribusinya cukup besar terhadap pemasukan, caranya dengan meyakinkan bahwa listrik di Jatim sangat cukup atau pasokannya berlebih.
"Kami dari PLN memastikan kepada industri bahwa layanan kelistrikan di Jatim sangat handal dan bagus secara kualitas. Itu bukan jual kecap, tinggal bagaimana mengkampanyekan atau mensosialisasikan," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Bob Saril, Rabu.
Saril saat mengunjungi salah satu industri yang berkontribusi cukup besar di Jatim, PT Cheil Jedang Indonesia di Pasuruan mengatakan, PLN sebagai kepanjangan tangan pemerintah memiliki kewajiban melayani sebaik-baiknya para pelanggan.
Baca juga: KEIN: pasokan listrik kunci menuju negara industri
"Apalagi PT Cheil Jedang Indonesia ini kan termasuk pelanggan besar PLN Jatim, dengan kapasitas yang di Pasuruan sebesar 90 MVA ditambah Jombang 40 MVA, sehingga perlu terus kami berikan pelayanan sebaik-baiknya," katanya.
Saril mengatakan dorongan pengguna listrik industri juga karena PLN sedang membangun tambahan kapasitas 35 ribu MW, dan diharapkan bisa terserap serta menyanggupi beberapa permintaan dan aspirasi pelanggan indusrti.
"Kalau mereka pelanggan industri maju, kan tidak hanya PLN yang maju, tapi bangsa Indonesia juga maju. Kami sengaja datang ke sini untuk menyerap aspirasinya apa saja yang mereka butuhkan dan kami siap memenuhi," katanya.
Baca juga: PLN Jatim target turunkan gangguan 50 persen
Direktur Administrasi PT Cheil Jedang Indonesia, Imam Nachrawi mengapresiasi layanan PLN selama ini, sehingga pihaknya berencana menambah daya dari yang selama ini digunakan, karena suplainya dianggap sangat bagus dan stabil, sehingga tidak menimbulkan hambatan pada perkembangan industri.
"Dari referensi yang ada, akan naikan dayanya karena kami juga berencana menaikkan kapasitas produksi. Sehingga kami yakin kalau ini berkembang, PLN juga berkembang, bangsa Indonesia juga berkembang," katanya.
Ia berharap, PLN terus menjaga stabilisasi kelistrikan di Jatim, dan jangan sampai kasus di Jakarta terjadi di Jatim, karena yang dirugikan adalah industri dan investasi.
Sementara itu, komposisis pengguna listrik industri di Jatim saat ini sangat minim, yakni sekitar 1 persen dari total 11 juta pelanggan, namun memiliki kontribusi besar karena daya yang digunakan juga cukup besar.
Sedangkan kapasitas daya mampu di Jatim sekitar 8.000 MW dengan beban puncak mencapai 5.700 MW, atau masih surplus dan disuplai ke Bali sebesar 340 MW dan Jawa Tengah 1.400 MW.
"Kami dari PLN memastikan kepada industri bahwa layanan kelistrikan di Jatim sangat handal dan bagus secara kualitas. Itu bukan jual kecap, tinggal bagaimana mengkampanyekan atau mensosialisasikan," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jawa Timur, Bob Saril, Rabu.
Saril saat mengunjungi salah satu industri yang berkontribusi cukup besar di Jatim, PT Cheil Jedang Indonesia di Pasuruan mengatakan, PLN sebagai kepanjangan tangan pemerintah memiliki kewajiban melayani sebaik-baiknya para pelanggan.
Baca juga: KEIN: pasokan listrik kunci menuju negara industri
"Apalagi PT Cheil Jedang Indonesia ini kan termasuk pelanggan besar PLN Jatim, dengan kapasitas yang di Pasuruan sebesar 90 MVA ditambah Jombang 40 MVA, sehingga perlu terus kami berikan pelayanan sebaik-baiknya," katanya.
Saril mengatakan dorongan pengguna listrik industri juga karena PLN sedang membangun tambahan kapasitas 35 ribu MW, dan diharapkan bisa terserap serta menyanggupi beberapa permintaan dan aspirasi pelanggan indusrti.
"Kalau mereka pelanggan industri maju, kan tidak hanya PLN yang maju, tapi bangsa Indonesia juga maju. Kami sengaja datang ke sini untuk menyerap aspirasinya apa saja yang mereka butuhkan dan kami siap memenuhi," katanya.
Baca juga: PLN Jatim target turunkan gangguan 50 persen
Direktur Administrasi PT Cheil Jedang Indonesia, Imam Nachrawi mengapresiasi layanan PLN selama ini, sehingga pihaknya berencana menambah daya dari yang selama ini digunakan, karena suplainya dianggap sangat bagus dan stabil, sehingga tidak menimbulkan hambatan pada perkembangan industri.
"Dari referensi yang ada, akan naikan dayanya karena kami juga berencana menaikkan kapasitas produksi. Sehingga kami yakin kalau ini berkembang, PLN juga berkembang, bangsa Indonesia juga berkembang," katanya.
Ia berharap, PLN terus menjaga stabilisasi kelistrikan di Jatim, dan jangan sampai kasus di Jakarta terjadi di Jatim, karena yang dirugikan adalah industri dan investasi.
Sementara itu, komposisis pengguna listrik industri di Jatim saat ini sangat minim, yakni sekitar 1 persen dari total 11 juta pelanggan, namun memiliki kontribusi besar karena daya yang digunakan juga cukup besar.
Sedangkan kapasitas daya mampu di Jatim sekitar 8.000 MW dengan beban puncak mencapai 5.700 MW, atau masih surplus dan disuplai ke Bali sebesar 340 MW dan Jawa Tengah 1.400 MW.
Pewarta: A Malik Ibrahim
Editor: Budi Suyanto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: