Palestina desak Israel pulangkan 51 jenazah syuhada
4 September 2019 16:35 WIB
Wakil Sekjen MUI Zaitun Rasmin (kiri pertama), Sekretaris Pertama bidang budaya dan pendidikan Ahmed Metani (kiri kedua) Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia Muamar Milhem (tengah), Ketua Kelompok Kerja Aqsa Yakhsyallah Mansur (kanan kedua), dan Wakil Kepala Misi Kedutaa Besar Palestina untuk Indonesia Taher Ibrahim Hamad (kanan pertama) dalam konferensi pers di Kedutaan Besar Palestina di Jakarta, Rabu (4/9/2019). ANTARA/Azis Kurmala
Jakarta (ANTARA) - Palestina mendesak Israel untuk memulangkan 51 jenazah syuhada Palestina yang ditahan di lemari pendingin sejak Oktober 2015.
Desakan itu disampaikan Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia Muamar Milhem dalam konferensi pers tentang kampanye nasional pemulangan jenazah syuhada Palestina di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data kampanye nasional untuk pemulangan jenazah syuhada Palestina, Milhem mengatakan otoritas Israel telah menahan lebih dari 260 jenazah Palestina sejak 1967, termasuk 51 jasad di lemari pendingin sejak Oktober 2015.
Baca juga: Liga Arab kutuk Israel karena tahan jenazah orang Palestina
"Kampanye nasional ini memutuskan untuk meningkatkan langkah-langkah protes di semua kota Palestina untuk menekan pemerintah Israel dan organisasi internasional, termasuk Palang Merah Internasional, untuk segera turun tangan melepaskan jenazah warga Palestina," ujar Milhem.
Berdasarkan laporan, Israel mencuri anggota tubuh jenazah warga Palestina dan memperdagangkannya. Hal itu secara jelas melanggar semua hukum maupun hak asasi manusia.
"Dari forum ini kami ingin mengirim pesan kepada dunia bahwa pemulangan jenazah para syuhada isu yang sangat penting bagi kami," ujar dia.
Baca juga: Jasad putri Ketua Hamas, diangkat dari reruntuhan
Milhem mengatakan Israel terus mempertahankan kebijakan penahanan jenazah warga Palestina selama bertahun-tahun sebagai upaya untuk menekan pemimpin Palestina.
Selama ini, lanjut dia, Israel menahan para jenazah syuhada Palestina di "Kuburan Angka” (Tombs of Numbers).
Kuburan tersebut merupakan kuburan militer dan tertutup bagi masyarakat. Jenazah-jenazah warga Palestina itu ditandai dengan plat bertuliskan angka.
Baca juga: Militer Israel halangi petani Palestina panen di ladangnya
"Para keluarga Palestina maupun lembaga hak asasi manusia dilarang masuk ke dalam kuburan angka tersebut," ujar Muamar Milhem.
Karena itu Muamar meminta umat Islam semua untuk bersatu menekan Israel melepaskan jenazah syuhada Palestina.
Jenazah-jenazah tersebut harus dikuburkan dengan layak sesuai dengan keyakinan mereka masing-masing.
Baca juga: EU: Penghancuran harta Palestina ancam penyelesaian dua-negara
Desakan itu disampaikan Sekretaris Pertama Kedutaan Besar Palestina untuk Indonesia Muamar Milhem dalam konferensi pers tentang kampanye nasional pemulangan jenazah syuhada Palestina di Jakarta, Rabu.
Berdasarkan data kampanye nasional untuk pemulangan jenazah syuhada Palestina, Milhem mengatakan otoritas Israel telah menahan lebih dari 260 jenazah Palestina sejak 1967, termasuk 51 jasad di lemari pendingin sejak Oktober 2015.
Baca juga: Liga Arab kutuk Israel karena tahan jenazah orang Palestina
"Kampanye nasional ini memutuskan untuk meningkatkan langkah-langkah protes di semua kota Palestina untuk menekan pemerintah Israel dan organisasi internasional, termasuk Palang Merah Internasional, untuk segera turun tangan melepaskan jenazah warga Palestina," ujar Milhem.
Berdasarkan laporan, Israel mencuri anggota tubuh jenazah warga Palestina dan memperdagangkannya. Hal itu secara jelas melanggar semua hukum maupun hak asasi manusia.
"Dari forum ini kami ingin mengirim pesan kepada dunia bahwa pemulangan jenazah para syuhada isu yang sangat penting bagi kami," ujar dia.
Baca juga: Jasad putri Ketua Hamas, diangkat dari reruntuhan
Milhem mengatakan Israel terus mempertahankan kebijakan penahanan jenazah warga Palestina selama bertahun-tahun sebagai upaya untuk menekan pemimpin Palestina.
Selama ini, lanjut dia, Israel menahan para jenazah syuhada Palestina di "Kuburan Angka” (Tombs of Numbers).
Kuburan tersebut merupakan kuburan militer dan tertutup bagi masyarakat. Jenazah-jenazah warga Palestina itu ditandai dengan plat bertuliskan angka.
Baca juga: Militer Israel halangi petani Palestina panen di ladangnya
"Para keluarga Palestina maupun lembaga hak asasi manusia dilarang masuk ke dalam kuburan angka tersebut," ujar Muamar Milhem.
Karena itu Muamar meminta umat Islam semua untuk bersatu menekan Israel melepaskan jenazah syuhada Palestina.
Jenazah-jenazah tersebut harus dikuburkan dengan layak sesuai dengan keyakinan mereka masing-masing.
Baca juga: EU: Penghancuran harta Palestina ancam penyelesaian dua-negara
Pewarta: Azis Kurmala
Editor: Azizah Fitriyanti
Copyright © ANTARA 2019
Tags: