Palembang (ANTARA) - Bank Pembangunan Daerah, Bank Sumsel Babel menggarap kredit peremajaan kebun sawit di Sumatera Selatan yang diperkirakan memiliki potensi senilai Rp120 miliar.

Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel Antonius Prabowo Argo di Palembang, Rabu, mengatakan, kredit yang disalurkan ini untuk mendukung dana hibah yang diberikan pemerintah melalui Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDP-KS).

"Hingga kini perusahaan telah menyalurkan sekitar Rp67 miliar untuk dana pendampingan peremajaan kebun sawit di Sumsel," kata dia.

Antonius mengatakan potensi kredit tersebut bersumber dari koperasi petani sawit di tiga kabupaten, yakni Muara Enim, Ogan Komering Ilir (OKI) dan Ogan Komering Ulu (OKU), yang bakal mendapat dana hibah BPDP-KS untuk peremajaan kebun seluas total 3.900 hektare.

BPDP-KS menyalurkan dana senilai Rp25 juta per hektare untuk program replanting di seluruh wilayah atau sentra kebun sawit nasional.

Namun demikian, kelompok atau koperasi petani sawit mesti mencari dana tambahan untuk replanting karena biaya peremajaan ditaksir mencapai Rp60 juta per hektare.

Dengan demikian para koperasi dapat memanfaatkan pembiayaan dari perbankan. "Kami siap menutup kekurangan dana untuk replanting tersebut," kata dia.

Antonius mengatakan proses pencairan kredit yang menggunakan skim kredit usaha rakyat (KUR) tersebut tidak memakan waktu lama, asalkan koperasi petani telah memenuhi persyaratan dan lolos verifikasi sebagai penerima dana hibah BPDPKS.

Ia mengatakan perusahaannya sudah berpengalaman menyalurkan pembiayaan untuk peremajaan kebun sawit, yakni sudah membiayai 18 koperasi petani sawit yang tersebar di sejumlah kabupaten.

Menurutnya, Bank Sumsel Babel merupakan BPD yang fokus terhadap perkembangan kelapa sawit, mengingat komoditas ini menjadi andalan dalam perekonomian Sumsel, selain komoditas karet.

Sementara itu, Kepala Dinas Perkebunan Sumsel Fachrurrozi mengatakan pemerintah mendukung program peremajaan sawit menggunakan dana BPDPKS dan perbankan.

“Namun demikian, kami meminta agar proses untuk pengajuan dana di BPDP-KS tidak terlalu lama karena seringkali petani di lapangan mengeluh," kata dia

BPDP-KS perlu mempercepat proses verifikasi dan pencairan dana sehingga semangat petani untuk mengikuti program pemerintah itu terjaga, kata dia.

Peremajaan sawit rakyat di Provinsi Sumatera Selatan akan menyasar 14.900 hektare dengan total anggaran yang akan diberikan mencapai Rp372,5 miliar pada 2019. Program ini untuk mendorong produktivitas di daerah tersebut karena sebagian besar kebun sudah berusia di atas 25 tahun.

Baca juga: Muaraenim targetkan peremajaan 5.000 hektare kebun sawit
Baca juga: Harga TBS sawit di Riau naik Rp47,95/kg
Baca juga: Pemerintah upayakan ISPO dapat pengakuan internasional