Semarang (ANTARA News) - Ketua Fraksi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP), Tjahjo Kumolo, menghadiri penutupan aksi mogok makan menolak kenaikan harga BBM yang dilakukan pekan lalu di depan Kampus Universitas Diponegoro, Semarang. Dalam kesempatan itu, Tjahjo mengatakan bahwa dirinya mendukung aksi mahasiswa yang menolak kenaikan harga BBM. Ia mengatakan, seharusnya pemerintah dapat mengambil opsi selain menaikkan harga BBM. "Apa benar, kenaikan harga BBM juga dapat meningkatkan kesejahteraan rakyat. Mekanisme menaikkan harga BBM adalah mekanisme yang tidak tepat," katanya. Presiden diharap datangi rapat paripurna DPR! Tjahjo menjelaskan, fraksinya telah menyerahkan hak angket dan berharap Presiden dapat datang dalam rapat paripurna DPR. "Kami sudah tegas menolak kenaikan harga BBM. Kami telah menggalang hak angket bersama fraksi lain," katanya. Dalam pentupan aksi mogok makan, hadir beberapa tukang becak dan sejumlah ibu-ibu rumah tangga. Mereka ikut menjadi peserta upacara dengan formasi berdiri melingkari tiang "bendera". Mereka memasang "bendera" yang terbuat dari kertas putih bertuliskan "SBY (Demokrat) dan JK (Golkar)". Beberapa pendemo bertelanjang dada dengan punggung mereka ditulisi sejumlah aspirasi mereka di antaranya "Jadilah Bangsa Mandiri". Mahasiswa tetap tolak kenaikan harga BBM! Upacara tersebut, merupakan pertanda tujuh orang yang sebelumnya melakukan aksi mogok makan sudah berakhir. Salah satu pendemo, Sunu, mengatakan, meski telah resmi ditutup, mahasiswa akan tetap menolak kenaikan harga BBM dengan akan mengelar aksi secara tersebar di kampung dan kampus.(*)