Jakarta (ANTARA) - PT Mirae Asset Sekuritas Indonesia menargetkan untuk mengawal lima perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO) pada tahun ini.

"Target perusahaan IPO yang akan kita bawa tahun ini sebanyak lima, dua perusahaan sahamnya sudah tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI)," ujar Associate Director-Head of Investment Banking Mirae Asset Sekuritas Indonesia, Mukti Wibowo Kamihadi di Jakarta, Selasa.

Salah satu perusahaan, yakni PT Trinitan Metals and Mineral, lanjut dia, sedang proses menuju pencatatan saham di BEI. Rencananya, Trinitan Metals and Mineral akan mencatatkan saham di BEI pada 4 Oktober 2019.

"Dalam pipeline IPO kami ada dua hingga tiga perusahaan lagi, semoga lancar pelaksanaannya," katanya.

Ia optimistis outlook pelaksanaan IPO pada semester kedua 2019 ini akan marak pasca agenda pemilihan umum (Pemilu).

"Pada semester pertama tahun ini, ada dua agenda besar, Pemilu dan Hari Raya Lebaran, beberapa perusahaan cenderung melakukan ekspansi setelah agenda itu," katanya.

Sementara itu berdasarkan data BEI, perusahaan yang telah resmi mencatatkan saham di sepanjang tahun ini sebanyak 33 perusahaan. BEI menargetkan jumlah perusahaan yang IPO saham sepanjang tahun ini melebihi pencapaian 2018 yang sebanyak 57 perusahaan.

Sebelumnya, Direktur Investment Banking, Capital Market Danareksa Sekuritas Boumediene H. Sihombing memproyeksikan bahwa pelaksanaan penawaran umum perdana saham (IPO) akan kembali marak pada semester kedua 2019 atau setelah pemilihan umum.

"Diperkirakan pada semester dua nanti IPO akan banyak. Memang tidak bisa dipungkiri pada tahun politik banyak pelaku pasar 'wait and see'," ujarnya.

Menurut dia, kepercayaan pelaku pasar terhadap pasar modal akan kembali meningkat setelah pelaksanaan pemilu 2019 yang akhirnya mendorong perusahaan masuk ke pasar modal.