BPBD sebut potensi karhutla di Penajam cukup tinggi
3 September 2019 18:42 WIB
Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah atau BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Nurlaila. (FOTO ANTARA/Novi Abdi)
Penajam (ANTARA) - Potensi kebakaran hutan dan lahan di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, pada musim panas atau kemarau cukup tinggi, kata Kepala Sub Bidang Logistik dan Peralatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat Nurlaila.
"Sejak awal Juli 2019 hingga kini Kabupaten Penajam Paser Utara dilanda musim kemarau," katanya di Penajam, Selasa.
Ia menjelaskan sampai saat ini telah terjadi sedikitnya enam kasus kebakaran lahan di Kabupaten Penajam Paser Utara atau wilayah selatan Provinsi Kalimantan Timur tersebut.
"Sejak musim kemarau hingga kini enam kasus kebakaran lahan telah terjadi di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara," katanya.
Ia menegaskan, potensi kebakaran di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara pada musim panas seperti saat in cukup tinggi.
Diprediksi hari tanpa hujan atau musim kemarau akan berlangsung di Kabupaten Penajam Paser Utara hingga Oktober 2019.
"Harus selalu waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan, sebab diprediksi muism panas atau kemarau berlangsung hingga pertengahan Oktober 2019," katanya.
Untuk itu, katanya, BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara akan mengumpulkan camat, lurah dan kepala desa di daerah itu untuk berkoordinasi menyangkut kemarau panjang tersebut.
"Kami akan kumpulkan camat, lurah dan kepala desa berkoordinasi mengantisipasi bencana kebakaran karena diprediksi kemarau berkepanjangan," tambahnya.
Rapat koordinasi lintas wilayah dijadwalkan BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara akan dilaksanakan pada pekan ini, mengingat potensi kebakaran di wilayah Kecamatan Penajam paling tinggi.
Masyarakat dan perusahaan di Kabupaten Penajam Paser Utara juga diimbau tidak membuka lahan dengan cara dibakar karena berpotensi menimbulkan kebakaran yang lebih luas, terutama pada saat musim kemarau, demikian Nurlaila.
Baca juga: Dinas Penanggulangan Kebakaran Penajam perluas pengawasan karhutla
Baca juga: Di Penajam Paser Utara terpantau empat titik panas
Baca juga: Kebakaran hanguskan empat hektare lahan di Penajam
"Sejak awal Juli 2019 hingga kini Kabupaten Penajam Paser Utara dilanda musim kemarau," katanya di Penajam, Selasa.
Ia menjelaskan sampai saat ini telah terjadi sedikitnya enam kasus kebakaran lahan di Kabupaten Penajam Paser Utara atau wilayah selatan Provinsi Kalimantan Timur tersebut.
"Sejak musim kemarau hingga kini enam kasus kebakaran lahan telah terjadi di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara," katanya.
Ia menegaskan, potensi kebakaran di wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara pada musim panas seperti saat in cukup tinggi.
Diprediksi hari tanpa hujan atau musim kemarau akan berlangsung di Kabupaten Penajam Paser Utara hingga Oktober 2019.
"Harus selalu waspada terhadap potensi kebakaran hutan dan lahan, sebab diprediksi muism panas atau kemarau berlangsung hingga pertengahan Oktober 2019," katanya.
Untuk itu, katanya, BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara akan mengumpulkan camat, lurah dan kepala desa di daerah itu untuk berkoordinasi menyangkut kemarau panjang tersebut.
"Kami akan kumpulkan camat, lurah dan kepala desa berkoordinasi mengantisipasi bencana kebakaran karena diprediksi kemarau berkepanjangan," tambahnya.
Rapat koordinasi lintas wilayah dijadwalkan BPBD Kabupaten Penajam Paser Utara akan dilaksanakan pada pekan ini, mengingat potensi kebakaran di wilayah Kecamatan Penajam paling tinggi.
Masyarakat dan perusahaan di Kabupaten Penajam Paser Utara juga diimbau tidak membuka lahan dengan cara dibakar karena berpotensi menimbulkan kebakaran yang lebih luas, terutama pada saat musim kemarau, demikian Nurlaila.
Baca juga: Dinas Penanggulangan Kebakaran Penajam perluas pengawasan karhutla
Baca juga: Di Penajam Paser Utara terpantau empat titik panas
Baca juga: Kebakaran hanguskan empat hektare lahan di Penajam
Pewarta: Novi Abdi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2019
Tags: