Papua Terkini - Wiranto bantah minta bantuan asing tangani Papua
3 September 2019 16:16 WIB
Menko Polhukam Wiranto menyampaikan pernyataan pada konferensi pers terkait situasi terkini di Papua dan Papua Barat, di Kantor Kemenko Polhukam, Jakarta, Selasa (3/9). (Rangga Pandu Asmara Jingga)
Jakarta (ANTARA) - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Wiranto membantah kabar bahwa pemerintah meminta bantuan asing untuk menangani persoalan di Papua.
"Enggak ada minta tolong-minta tolong, ini kondisi negeri kita sendiri," katanya, menjawab pertanyaan wartawan di sela konferensi pers terkait kondisi Papua dan Papua Barat, di Jakarta, Selasa.
Wiranto menegaskan setiap negara saling menghormati teritorial negara lain dan tidak dibenarkan ikut campur urusan negara lain.
Indonesia, kata dia, menganut politik luar negeri bebas aktif, tetapi tidak ingin urusan dalam negeri dicampuri negara lain.
"Tidak mungkin dan tidak dibenarkan suatu negara ikut campur negara lain. Ini urusan negara kita, urusan rumah tangga kita," ucapnya, menegaskan.
Papua dan Papua Barat, tegas Wiranto, merupakan bagian sah dari Republik Indonesia, sebagaimana provinsi-provinsi lain di Indonesia.
"Misalnya, terjadi di Madura, mosok saya minta tolong Prancis. Terjadi kerusuhan di Banten, lalu minta bantuan mana lagi, Arab Saudi. Enggak bisa, kita selesaikan sendiri, karena Papua dan Papua Barat itu wilayah kita," tuturnya.
Dalam konferensi pers itu, Wiranto didampingi Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, dan pejabat Kemenko Polhukam.
"Enggak ada minta tolong-minta tolong, ini kondisi negeri kita sendiri," katanya, menjawab pertanyaan wartawan di sela konferensi pers terkait kondisi Papua dan Papua Barat, di Jakarta, Selasa.
Wiranto menegaskan setiap negara saling menghormati teritorial negara lain dan tidak dibenarkan ikut campur urusan negara lain.
Indonesia, kata dia, menganut politik luar negeri bebas aktif, tetapi tidak ingin urusan dalam negeri dicampuri negara lain.
"Tidak mungkin dan tidak dibenarkan suatu negara ikut campur negara lain. Ini urusan negara kita, urusan rumah tangga kita," ucapnya, menegaskan.
Papua dan Papua Barat, tegas Wiranto, merupakan bagian sah dari Republik Indonesia, sebagaimana provinsi-provinsi lain di Indonesia.
"Misalnya, terjadi di Madura, mosok saya minta tolong Prancis. Terjadi kerusuhan di Banten, lalu minta bantuan mana lagi, Arab Saudi. Enggak bisa, kita selesaikan sendiri, karena Papua dan Papua Barat itu wilayah kita," tuturnya.
Dalam konferensi pers itu, Wiranto didampingi Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Letjen TNI (Purn) Hinsa Siburian, dan pejabat Kemenko Polhukam.
Pewarta: Zuhdiar Laeis
Editor: Chandra Hamdani Noor
Copyright © ANTARA 2019
Tags: