Pembangunan jalan Mengwitani-Singaraja tingkatkan konektivitas wisata
3 September 2019 13:50 WIB
Menteri PUPR Basuki Hadimuljono melihat maket pembangunan jalan pintas Mengwitani-Singaraja di Kabupaten Buleleng dan Tabanan, Bali. (HO/Dokumentasi Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat)
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menyatakan pembangunan jalan Mengwitani-Singaraja di Bali, yang ditargetkan bakal rampung pada Desember 2019, dinilai bakal meningkatkan konektivitas di jalur wisata yang padat tersebut.
"Jalan Denpasar-Singaraja banyak sekali tikungan sehingga sering macet dan mengakibatkan pengendara mabuk darat. Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten sepakat untuk membuat shortcut (jalan pintas). Ada 10 shortcut yang rencananya akan dibangun," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan bahwa ruas jalan yang berada di Kabupaten Buleleng dan Tabanan itu merupakan jalur wisata yang padat dengan geometri jalan yang berkelok-kelok dan diwarnai dengan sejumlah tanjakan atau turunan curam.
Sedangkan jalan baru yang sedang dibangun tersebut memangkas jumlah kelokan seperti di shortcut 5 dan 6 yakni dari 15 tikungan menjadi 5 tikungan serta memperbaiki tingkat kemiringan jalan dari semula 8-12 derajat menjadi maksimal 6 derajat. Dengan demikian meningkatkan keamanan dan kenyamanan berkendara terutama bagi bus-bus pariwisata.
Saat ini Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII tengah menyelesaikan pembangunan shortcut di 4 lokasi yakni shortcut 3,4,5 dan 6 yang ditargetkan selesai sesuai kontrak bulan Desember 2019.
Pembangunan shortcut 5 dan 6 sepanjang 1.950 meter dengan nilai kontrak multiyears 2018-2019 sekitar Rp140,6 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Adhi Karya dan PT Cipta Strada (KSO).
Di shortcut 5 dan 6 tersebut terdiri dari pembangunan jembatan sepanjang 210 meter dan jalan 1.740 meter, di mana progresnya sudah mencapai 74 persen. Sementara shortcut 3 sepanjang 480 meter dibangun dengan anggaran Rp12,1 miliar dengan kontraktor lokal PT. Aditya Sinar Pratama dengan progres 71 persen.
Pembangunan shortcut 4 sepanjang 1.096 meter dengan anggaran Rp116,2 miliar dengan kontraktor PT. Nindya Karya. Terdapat pembangunan dua buah jembatan yakni sepanjang 198 meter dan 287 meter, di mana progresnya sudah mencapai 23 persen.
Seluruh ruas jalan pintas akan dibangun dengan lebar jalan 7 meter dan bahu jalan dua meter dan dilengkapi lampu penerang jalan. Nantinya apabila jalan pintas sudah selesai, jalan lama tetap difungsikan dan akan dilakukan manajemen lalu lintas menjadi satu arah.
Sebagai jalur wisata, Menteri Basuki mengatakan akan membangun area pandang agar orang dapat menikmati pemandangan Bali yang indah ini. "Jalan dan jembatan juga akan dilengkapi dengan ornamen budaya lokal sehingga infrastrukturnya juga indah," jelas Menteri Basuki.
Baca juga: Koster: Gunakan pendekatan santun terkait proyek jalan pemendek jarak
Baca juga: Kementerian PUPR bangun jalan pintas dukung pariwisata Bali
"Jalan Denpasar-Singaraja banyak sekali tikungan sehingga sering macet dan mengakibatkan pengendara mabuk darat. Kementerian PUPR dengan Pemerintah Provinsi dan Kabupaten sepakat untuk membuat shortcut (jalan pintas). Ada 10 shortcut yang rencananya akan dibangun," kata Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam rilis yang diterima di Jakarta, Selasa.
Ia mengemukakan bahwa ruas jalan yang berada di Kabupaten Buleleng dan Tabanan itu merupakan jalur wisata yang padat dengan geometri jalan yang berkelok-kelok dan diwarnai dengan sejumlah tanjakan atau turunan curam.
Sedangkan jalan baru yang sedang dibangun tersebut memangkas jumlah kelokan seperti di shortcut 5 dan 6 yakni dari 15 tikungan menjadi 5 tikungan serta memperbaiki tingkat kemiringan jalan dari semula 8-12 derajat menjadi maksimal 6 derajat. Dengan demikian meningkatkan keamanan dan kenyamanan berkendara terutama bagi bus-bus pariwisata.
Saat ini Kementerian PUPR melalui Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional (BBPJN) VIII tengah menyelesaikan pembangunan shortcut di 4 lokasi yakni shortcut 3,4,5 dan 6 yang ditargetkan selesai sesuai kontrak bulan Desember 2019.
Pembangunan shortcut 5 dan 6 sepanjang 1.950 meter dengan nilai kontrak multiyears 2018-2019 sekitar Rp140,6 miliar yang dikerjakan oleh kontraktor PT Adhi Karya dan PT Cipta Strada (KSO).
Di shortcut 5 dan 6 tersebut terdiri dari pembangunan jembatan sepanjang 210 meter dan jalan 1.740 meter, di mana progresnya sudah mencapai 74 persen. Sementara shortcut 3 sepanjang 480 meter dibangun dengan anggaran Rp12,1 miliar dengan kontraktor lokal PT. Aditya Sinar Pratama dengan progres 71 persen.
Pembangunan shortcut 4 sepanjang 1.096 meter dengan anggaran Rp116,2 miliar dengan kontraktor PT. Nindya Karya. Terdapat pembangunan dua buah jembatan yakni sepanjang 198 meter dan 287 meter, di mana progresnya sudah mencapai 23 persen.
Seluruh ruas jalan pintas akan dibangun dengan lebar jalan 7 meter dan bahu jalan dua meter dan dilengkapi lampu penerang jalan. Nantinya apabila jalan pintas sudah selesai, jalan lama tetap difungsikan dan akan dilakukan manajemen lalu lintas menjadi satu arah.
Sebagai jalur wisata, Menteri Basuki mengatakan akan membangun area pandang agar orang dapat menikmati pemandangan Bali yang indah ini. "Jalan dan jembatan juga akan dilengkapi dengan ornamen budaya lokal sehingga infrastrukturnya juga indah," jelas Menteri Basuki.
Baca juga: Koster: Gunakan pendekatan santun terkait proyek jalan pemendek jarak
Baca juga: Kementerian PUPR bangun jalan pintas dukung pariwisata Bali
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Faisal Yunianto
Copyright © ANTARA 2019
Tags: