PMI Kediri sebut korban bentrok antarsupoter alami luka dan sesak
2 September 2019 22:38 WIB
Petugas PMI Kota Kediri memberikan pelayanan medis pada suporter yang terluka di areal Taman Tirtoyoso Kota Kediri, Jawa Timur, Senin (2/9/2019) malam. Bentrok antarsupoter terjadi dalam laga 2 Persik Kediri melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Brawijaya, Kediri. (Antara Jatim/ istimewa)
Kediri (ANTARA) - Tim Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Kediri, Jawa Timur, mengungkap ada sekitar 100 orang yang diberikan pelayanan medis pascakerusuhan antarsuporter dalam laga 2 Persik Kediri melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Senin petang.
"Korban luka sekitar 100 orang, korban meninggal nihil. Mereka mengalami sesak, tulang rusuk retak, memar, luka sobek. Kalau sesak, banyak suporter yang jatuh dan terinjak temannya," kata Petugas PMI Kota Kediri Jaenal Arifin saat dikonfirmasi, Senin malam.
Ia mengatakan, hingga kini petugas PMI masih memberikan pertolongan kepada para korban. Untuk yang bisa diberi pertolongan medis dengan perawatan langsung ditangani, tapi yang parah dirujuk ke rumah sakit. Mayoritas, yang dirujuk kondisinya tidak bisa bergerak, namun masih sadar.
Lebih lanjut, ia mengatakan para korban yang dirawat petugas PMI saat ini kondisinya sudah lebih baik setelah mendapatkan perawatan. Selain sakit, banyak dari mereka yang kehausan dan kelaparan, sehingga PMI juga langsung koordinasi dengan instansi terkait agar fasilitas air minum siap konsumsi benar-benar dipastikan bisa dimanfaatkan.
"Tadi banyak suporter yang kehausan, kelaparan. Jadi, kami pastikan agar kran (fasilitas air siap konsumsi atau minum) bisa dimanfaatkan," kata dia.
Baca juga: Laga Persik kontra PSIM diwarnai bentrok suporter
Sementara itu, hingga kini proses perawatan masih dilakukan oleh PMI di areal Taman Tirtoyoso Kota Kediri. Petugas mencari lokasi yang aman dan bebas dari gangguan, agar lebih mudah dalam perawatan para korban.
Kendati di lokasi itu puluhan kendaraan bermotor rusak, bahkan beberapa di antaranya ada yang terbakar, petugas PMI masih bisa mencari titik yang aman.
Wahyu Purnama, Petugas PMI Kota Kediri lainnya mengatakan dari PMI juga memfasilitasi untuk memberikan kabar pada keluarga. Dengan itu, keluarga lebih cepat mengetahui dan memastikan bahwa kondisi mereka dalam keadaan baik.
Dalam melakukan pelayanan medis, PMI Kota Kediri menurunkan tiga orang petugas PMI, dibantu lima orang dari KSR PMI Unit UNP Kota Kediri serta dibantu tim dari pemadam kebakaran, hingga relawan lainnya.
Sementara itu, Humas RSUD Gambiran Kota Kediri Nitrasari mengatakan dalam insiden kerusuhan antarsuporter tersebut ada delapan orang yang dirujuk ke Rumah Sakit Gambiran.
"Ada delapan orang dan saat ini pasien masih dalam perawatan intensif di IGD. Lukanya terkena benda tumpul dan sajam (senjata tajam)," kata Nitra.
Pertandingan liga 2 antara Persik melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Senin petang diwarnai bentrok antarsuporter yang menyebabkan sejumlah kendaraan rusak dan beberapa di antaranya mengalami luka.
Bentrok pecah setelah pertandingan selesai. Dari hasil pertandingan itu, skor akhirnya adalah 2-0. PSIM kalah melawan Persik Kediri.
Baca juga: Operator liga GTS akui terima banyak versi soal kerusuhan suporter
Baca juga: Bentrok antarsuporter di Stadion Kraton, 14 korban luka
"Korban luka sekitar 100 orang, korban meninggal nihil. Mereka mengalami sesak, tulang rusuk retak, memar, luka sobek. Kalau sesak, banyak suporter yang jatuh dan terinjak temannya," kata Petugas PMI Kota Kediri Jaenal Arifin saat dikonfirmasi, Senin malam.
Ia mengatakan, hingga kini petugas PMI masih memberikan pertolongan kepada para korban. Untuk yang bisa diberi pertolongan medis dengan perawatan langsung ditangani, tapi yang parah dirujuk ke rumah sakit. Mayoritas, yang dirujuk kondisinya tidak bisa bergerak, namun masih sadar.
Lebih lanjut, ia mengatakan para korban yang dirawat petugas PMI saat ini kondisinya sudah lebih baik setelah mendapatkan perawatan. Selain sakit, banyak dari mereka yang kehausan dan kelaparan, sehingga PMI juga langsung koordinasi dengan instansi terkait agar fasilitas air minum siap konsumsi benar-benar dipastikan bisa dimanfaatkan.
"Tadi banyak suporter yang kehausan, kelaparan. Jadi, kami pastikan agar kran (fasilitas air siap konsumsi atau minum) bisa dimanfaatkan," kata dia.
Baca juga: Laga Persik kontra PSIM diwarnai bentrok suporter
Sementara itu, hingga kini proses perawatan masih dilakukan oleh PMI di areal Taman Tirtoyoso Kota Kediri. Petugas mencari lokasi yang aman dan bebas dari gangguan, agar lebih mudah dalam perawatan para korban.
Kendati di lokasi itu puluhan kendaraan bermotor rusak, bahkan beberapa di antaranya ada yang terbakar, petugas PMI masih bisa mencari titik yang aman.
Wahyu Purnama, Petugas PMI Kota Kediri lainnya mengatakan dari PMI juga memfasilitasi untuk memberikan kabar pada keluarga. Dengan itu, keluarga lebih cepat mengetahui dan memastikan bahwa kondisi mereka dalam keadaan baik.
Dalam melakukan pelayanan medis, PMI Kota Kediri menurunkan tiga orang petugas PMI, dibantu lima orang dari KSR PMI Unit UNP Kota Kediri serta dibantu tim dari pemadam kebakaran, hingga relawan lainnya.
Sementara itu, Humas RSUD Gambiran Kota Kediri Nitrasari mengatakan dalam insiden kerusuhan antarsuporter tersebut ada delapan orang yang dirujuk ke Rumah Sakit Gambiran.
"Ada delapan orang dan saat ini pasien masih dalam perawatan intensif di IGD. Lukanya terkena benda tumpul dan sajam (senjata tajam)," kata Nitra.
Pertandingan liga 2 antara Persik melawan PSIM Yogyakarta di Stadion Brawijaya, Kediri, Jawa Timur, Senin petang diwarnai bentrok antarsuporter yang menyebabkan sejumlah kendaraan rusak dan beberapa di antaranya mengalami luka.
Bentrok pecah setelah pertandingan selesai. Dari hasil pertandingan itu, skor akhirnya adalah 2-0. PSIM kalah melawan Persik Kediri.
Baca juga: Operator liga GTS akui terima banyak versi soal kerusuhan suporter
Baca juga: Bentrok antarsuporter di Stadion Kraton, 14 korban luka
Pewarta: Asmaul Chusna
Editor: Masnun
Copyright © ANTARA 2019
Tags: