Pawai Hijratul Rasul meriahkan 1 Muharram di Bone Bolango
2 September 2019 20:30 WIB
Sejumlah peserta melambaikan tangan kepada warga pada pawai tahun baru Islam di Suwawa, Kabupaten Bone Bolango, Gorontalo, Senin (2/9/2019). ANTARA/Adiwinata Solihin
Gorontalo (ANTARA) - Pawai Hijratul Rasul memeriahkan rangkaian tahun baru Islam, 1 Muharram 1441 hijriah yang diikuti oleh ratusan peserta dari pelajar, masyarakat hingga Aparatur Sipil Negara di Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, Senin.
Pawai tersebut dimulai dari Center Point Bone Bolango di Kecamatan Tilongkabila melewati jalan by pass, kemudian menuju Polsek Kabila dan titik akhir di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Boludawa.
Ratusan peserta mengendarai berbagai kendaraan hias mulai dari motor, becak motor (bentor), kendaraan roda tiga hingga kendaraan roda empat (mobil).
Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan, pawai Hijratul Rasul ini merupakan kegiatan yang positif dan sangat bagus.
Namun yang paling penting mennurutnya adalah makna dari kegiatan itu, bukan berhijrah secara fisik, tapi juga harus secara kalbu.
Pikiran, hati, dan niat harus berhijrah juga ke arah yang lebih bagus dan lebih baik lagi, katanya.
"Tinggalkan kebiasaan lama, mari kita bangun kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih bernilai, yang lebih positif, dan paling penting memberi manfaat kepada kita semua, dan Insya Allah meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT," ungkapnya.
Baca juga: Pawai obor 1 Muharam jadi daya tarik wisatawan Bromo
Baca juga: Ribuan warga ikuti zikir sambut 1 Muharam
Pawai tersebut dimulai dari Center Point Bone Bolango di Kecamatan Tilongkabila melewati jalan by pass, kemudian menuju Polsek Kabila dan titik akhir di Ruang Terbuka Hijau (RTH) Boludawa.
Ratusan peserta mengendarai berbagai kendaraan hias mulai dari motor, becak motor (bentor), kendaraan roda tiga hingga kendaraan roda empat (mobil).
Bupati Bone Bolango Hamim Pou mengatakan, pawai Hijratul Rasul ini merupakan kegiatan yang positif dan sangat bagus.
Namun yang paling penting mennurutnya adalah makna dari kegiatan itu, bukan berhijrah secara fisik, tapi juga harus secara kalbu.
Pikiran, hati, dan niat harus berhijrah juga ke arah yang lebih bagus dan lebih baik lagi, katanya.
"Tinggalkan kebiasaan lama, mari kita bangun kebiasaan-kebiasaan baru yang lebih bernilai, yang lebih positif, dan paling penting memberi manfaat kepada kita semua, dan Insya Allah meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT," ungkapnya.
Baca juga: Pawai obor 1 Muharam jadi daya tarik wisatawan Bromo
Baca juga: Ribuan warga ikuti zikir sambut 1 Muharam
Pewarta: Adiwinata Solihin
Editor: Dewanti Lestari
Copyright © ANTARA 2019
Tags: