Luhut paparkan kebijakan tingkatkan penggunaan produk dalam negeri
2 September 2019 18:51 WIB
Menko Kemaritiman Luhut Binsar Panjaitan saat memberi kata sambutan dalam sosialisasi Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) di Auditorium BPPT, Jakarta, Senin (2/9/2019). ANTARA/M Razi Rahman
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah mendorong semakin besarnya penggunaan produk dalam negeri sebagai bentuk ketahanan perekonomian menghadapi ketidakpastian ekonomi global, di samping membangkitkan nasionalisme.
"Saya ingin sampaikan kapan lagi Indonesia mau maju kalau tidak sekarang ini... Bila ada (produk dalam negeri) yang kurang kita perbaiki bersama," kata Menko Kemaritiman yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) Luhut B Panjaitan dalam acara sosialisasi P3DN di Auditorium BPPT, Jakarta, Senin malam.
Menurut Luhut, pihaknya juga mengajak berbagai pihak seperti perguruan tinggi untuk menciptakan kemandirian bangsa, sekaligus menciptakan lapangan kerja lebih banyak di dalam negeri.
Menko Kemaritiman juga menegaskan bahwa kebijakan pemerintah telah banyak yang bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap impor dan meningkatkan nilai tambah, seperti larangan ekspor bijih nikel.
Luhut juga menyatakan meski kontribusi ekonomi cukup bagus, tetapi berbagai kondisi seperti perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China membuat program seperti P3DN menjadi lebih penting.
Ia mengingatkan bahwa selama ini AS mengimpor hampir sekitar 70 persen dari China, maka bila Indonesia bisa mengambil sekitar 10 persen saja, maka dampaknya akan sangat luar biasa.
Untuk itu, ujar dia, pemerintah juga mendorong berbagai pihak seperti PLN dan Pertamina untuk terus menggalakan penggunaan produk dalam negeri.
Luhut juga mengingatkan bahwa saat ini INKA sudah berhasil memasok untuk LRT Jabodetabek dan bahkan BUMN tersebut sudah membuka lagi 100 hektare untuk bekerja keras menyelesaikan proyek tersebut.
Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyatakan produk manufaktur dalam negeri memiliki kualitas yang mampu bersaing dan memberikan nilai tambah yang baik bagi penggunanya.
Sejumlah sektor yang disorot untuk peningkatan produk dalam negeri, ujar Airlangga, adalah penunjang migas, ketenagalistrikan, mesin pertanian, dan alat kesehatan.
Saat ini, lanjutnya, setiap badan usaha didorong untuk membentuk tim P3DN sebagai upaya mengoptimalisasi produk dalam negeri barang dan jasa pemerintah.
Sebagaimana diwartakan, Presiden Joko Widodo mengatakan seluruh pihak harus berupaya mewujudkan agar produk-produk bangsa Indonesia untuk mampu membanjiri pasar regional dan global.
"Kita harus berani melakukan ekspansi tidak hanya bermain di pasar dalam negeri," kata Presiden dalam pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di depan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2019 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (16/8).
"Saya ingin sampaikan kapan lagi Indonesia mau maju kalau tidak sekarang ini... Bila ada (produk dalam negeri) yang kurang kita perbaiki bersama," kata Menko Kemaritiman yang juga menjabat sebagai Ketua Tim Nasional Peningkatan Penggunaan Produksi Dalam Negeri (P3DN) Luhut B Panjaitan dalam acara sosialisasi P3DN di Auditorium BPPT, Jakarta, Senin malam.
Menurut Luhut, pihaknya juga mengajak berbagai pihak seperti perguruan tinggi untuk menciptakan kemandirian bangsa, sekaligus menciptakan lapangan kerja lebih banyak di dalam negeri.
Menko Kemaritiman juga menegaskan bahwa kebijakan pemerintah telah banyak yang bertujuan mengurangi ketergantungan terhadap impor dan meningkatkan nilai tambah, seperti larangan ekspor bijih nikel.
Luhut juga menyatakan meski kontribusi ekonomi cukup bagus, tetapi berbagai kondisi seperti perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China membuat program seperti P3DN menjadi lebih penting.
Ia mengingatkan bahwa selama ini AS mengimpor hampir sekitar 70 persen dari China, maka bila Indonesia bisa mengambil sekitar 10 persen saja, maka dampaknya akan sangat luar biasa.
Untuk itu, ujar dia, pemerintah juga mendorong berbagai pihak seperti PLN dan Pertamina untuk terus menggalakan penggunaan produk dalam negeri.
Luhut juga mengingatkan bahwa saat ini INKA sudah berhasil memasok untuk LRT Jabodetabek dan bahkan BUMN tersebut sudah membuka lagi 100 hektare untuk bekerja keras menyelesaikan proyek tersebut.
Sementara itu, Menteri Perindustrian (Menperin) Airlangga Hartarto menyatakan produk manufaktur dalam negeri memiliki kualitas yang mampu bersaing dan memberikan nilai tambah yang baik bagi penggunanya.
Sejumlah sektor yang disorot untuk peningkatan produk dalam negeri, ujar Airlangga, adalah penunjang migas, ketenagalistrikan, mesin pertanian, dan alat kesehatan.
Saat ini, lanjutnya, setiap badan usaha didorong untuk membentuk tim P3DN sebagai upaya mengoptimalisasi produk dalam negeri barang dan jasa pemerintah.
Sebagaimana diwartakan, Presiden Joko Widodo mengatakan seluruh pihak harus berupaya mewujudkan agar produk-produk bangsa Indonesia untuk mampu membanjiri pasar regional dan global.
"Kita harus berani melakukan ekspansi tidak hanya bermain di pasar dalam negeri," kata Presiden dalam pidato kenegaraan dalam rangka HUT Ke-74 Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia di depan Sidang Bersama Dewan Perwakilan Daerah dan Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia Tahun 2019 di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Jakarta, Jumat (16/8).
Pewarta: M Razi Rahman
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2019
Tags: